JURNAL SOREANG - Agaknya, istilah "jam karet" hanya ada di Indonesia. Di Amerika, ungkapan tersebut tidak berlaku, karena budaya di sana adalah "tepat waktu".
Seorang Antropolog Amerika, Larry Taylor mengatakan bahwa "tepat waktu" sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Negeri Paman Sam itu.
Di Amerika, bila suatu acara "ngaret" hingga lima belas menit, alias tidak tepat waktu, maka acara tersebut sudah dianggap tidak penting.
Begitu pula, di Amerika, jika sampai lima belas menit, orang yang ditunggu dalam suatu acara belum datang jua, maka orang yang ditunggu itu pun tidak penting lagi.
Bagitu kata Baba Rahmat kepada Jurnal Soreang, Sabtu, 15 Januari 2022.
Baba mengatakan dirinya pernah berteman dengan Larry Taylor, dari 1997 hingga 2003.
Ada kisah lucu yang dialami Baba saat berteman dengannya.