Network
JURNAL SOREANG – Beruntung tidak ada Indonesia dan Brunei Darussalam dalam daftar negara paling berbahaya di dunia.
Walaupun Indonesia terbilang negara dengan kasus korupsi paling tinggi tapi setidaknya, kita tidak termasuk negara paling berbahaya di dunia.
Begitu juga dengan negara Brunei Darussalam yang terbilang aman sehingga lolos dari daftar negara paling berbahaya di dunia
Baca Juga: Terkuak! Ada Wanita Cantik di Balik Cemerlangnya Performa Evan Dimas, Sosoknya Super Glowing
Menurut spesialis medis dan keamanan global International SOS, terdapat 10 negara paling berbahaya di dunia untuk tahun 2022.
Negara paling berbahaya tersebut dinilai berdasarkan ancaman yang ditimbulkan oleh kekerasan politik termasuk terorisme, pemberontakan, kerusuhan perang, kerusuhan sosial, dan kejahatan serta kekerasan kecil.
Afghanistan menempati urutan pertama dalam daftar negara paling berbahaya di dunia, karena terlalu banyak konflik yang terjadi.
Menurut Ben Dohertym Afghanistan tetap menjadi pemasok heroin terbesar di dunia, negara ini secara konsisten menduduki peringkat di antara yang paling tidak damai dan paling korup di dunia.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga 1 Bhayangkara FC vs Arema FC, Hari Ini Pukul 20.30m WIB
Indeks yang diterbitkan bulan Juni 2021 lalu mencatat peningkatan perdamaian selama setahun terakhir di Afghanistan.
Hal itu terlihat dari jumlah total kematian akibat konflik internal dan terorisme turun, tetapi Afghanistan masih memiliki dampat terorisme yang lebih tinggi daripada negara lain di dunia.
Dilansir dari theweek.co.uk terdapat 10 negara paling berbahaya di dunia diantaranya:
1. Afghanistan
2. Yaman
3. Suriah
4. Sudan selatan
5. Irak
6. Somalia
7. Republik Demokrasi Kngo
8. Libya
9. Republik Afrika Tengah
10. Rusia
Selain tindak kekerasan dan kejahatan, fakor lain yang membuat negara tersebut menjadi negara paling berbahaya karena infrastruktur transportasi, kemampuan layanan keamanan dan darurat serta ancaman bencana alam.
Rusia sendiri menjadi negara paling berbahaya di dunia karena sekitar 23,3% malware yang tersebar di internet berasal dari negara ini.
Baca Juga: Cek Fakta, Persib Bandung Siap Rekrut Paket Panas, Lerby Eliandry dan Stefano Lilipaly?
Menurut International SOS, definisi negara dengan kategori “ekstrem” yaitu “kontrol hukum serta ketertiban pemerintah kemungkinan rendah atau tidak bisa mencakup semua wilayah.”
Ancaman serius serangan kekerasan oleh kelompok bersenjata yang menargetkan turis dan pekerja internasional juga terlihat nyata.
Layanan pemerintah dan transportasi hampir tidak berfungsi, bahkan sebagian besar negara tersebut tidak dapat diakses oleh orang asing.***
