Sydney Opera House, Tempat Ikonik dan Populer Perayaan Tahun Baru 2022 di Australia, Berumur 48 Tahun

- 29 Desember 2021, 15:00 WIB
Sydney Opera House, Tempat Ikonik dan Populer Perayaan Tahun Baru 2022 di Australia.
Sydney Opera House, Tempat Ikonik dan Populer Perayaan Tahun Baru 2022 di Australia. /Edi Purwanto/Instagram @magdalenaiglesias

JURNAL SOREANG - Lokasi favorit dan paling ikonik untuk perayaan Tahun Baru 2022 di Kota Sydney, Australia adalah Sydney Opera House yang terletak di Pelabuhan Sydney.

Di bangunan yang memiliki atap yang khas tersebut (menyerupai layar kapal) para pengunjung bisa jalan-jalan di sekitar Sydney Opera House sambil menikmati matahari dan laut.

Para perayaan Tahun Baru 2020, para pengunjung bisa menikmati pesta kembang api indah yang mengiasi langit di Pelabuhan Sydney dari Sydney Opera House.

Baca Juga: 22 Tempat Populer di Dunia Untuk Perayaan Tahun Baru 2022, Bukan di Arab Tapi di Thailand dan Jepang

Sydney Opera House yang memiliki panjang 183 meter dan lebar 120 meter diresmikan pada 20 Oktober 1973 oleh Ratu Elizabeth II.

Bangunan yang menghuni kawasan seluas 1,8 hektar itu menghabiskan biaya sebesar 102 juta dolar Australia atau sekitar Rp1 triliun (kurs Rp10.555).

Waktu pembangunan mencapai 14 tahun. Soalnya, sempat terhenti beberapa tahun setelah terjadi konflik antara kontraktor dan Kerajaan New South Wales (NSW) pada tahun 1966.

Projek Sydney Opera House dimulai dari inisiatif konduktor Sydney Symphony Orchestra, Eugene Goossens pada tahun 1947.

Baca Juga: Tak Ada Persib Bandung, Ini Dia Daftar Klub yang Incar Irfan Jaya, Mana Saja? Cek Faktanya Berikut

Kemudian, Kerajaan New South Wales (NSW) menyetujui ide tersebut pada tahun 1954. Lalu, ditunjuk Bennelong, Point, Sydney sebagai lokasinya.

Dari 32 arsitek dari berbagai negara yang mengajukan desain, dipilihlah arsitek asal Denmark, Jorn Utzon.

Ia menampilkan reka bentuk ekspresionis modern yang diinspirasi dari elemen layar-layar kapal di kota pelabuhan Sydney.

Sempat terjadi konflik antara Jorn Utzon dan Kerajaan New South Wales. Imbasnya, Jorn Utzon mundur dari projek tersebut pada tahun 1966.

Baca Juga: Tottenham Hotspurs dan Son Heung-Min Dukung Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020

Setelah itu, dibentuk kumpulan arsiten baru untuk melanjutkan pembangunan hingga akhirnya diresmikan pada 20 Oktober 1973.

Kendati sudah berdiri selama 48 tahun, Sydney Opera House masih tetap terlihat megah. Bahkan, bangunan dengan tinggi 67 meter itu dianggap sebagai salah satu bangunan termasyur di abad 20.

Sydney Opera House bukan hanya terlihat megah di luar tapi juga di dalamnya. Ada ruangan untuk pestas drama dan opera, ruangan untuk pentas kecil dan studio, serta dewan konser.

Bangunan ikonik itu menjadi tempat digelarnya lebih dari 3.000 acara setiap tahunnya yang dihadiri sekitar 2 juta orang.

Baca Juga: Mutiara Hikmah, Keutamaan di Balik Musibah

Namun, tidak semua pengunjung datang ke Sydney Opera House untuk menonton acara tertentu. Ada juga yang sekedar ingin melihat bangunan ikonik tersebut dari dekat.

Atau hanya sekedar jalan-jalan di sekitar Sydney Opera House sambil menikmati matahari dan laut.

Secara keseluruhan, lebih dari 8 juta orang berkunjung ke Sydney Opera House setiap tahunnya.

Pada 28 Juni 2007, UNESCO menetapkan Sydney Opera House sebagai World Heritage Convention (Bangunan Warisan Dunia), seperti halnya Tah Mahal di India, Piramid di Mesir, dan Tembok Besar di China.***

Editor: Rustandi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah