Network
JURNAL SOREANG – Mantan putri Mako Jepang sepertinya sangat bahagia merasakan hari Natal bersama suaminya Kei Komuro, di kota New York Amerika Serikat.
Ini merupakan Natal pertama yang dirayakan oleh mantan Putri Mako setelah keluar dari kekaisaran Jepang dan resmi menjadi rakyat biasa.
Dilansir DailyMail seorang paparazai berhasil mengambil foto Mantan putri Mako, yang terlihat di Upper East Side dengan memegang tas hadiah natal pada hari Kamis, 23 November kemarin.
Mako yang sudah menggunakan nama Mako Komuro ini, berkunjung ke gedung Apartemen Park Avenue yang dihuni oleh diplomat Amerika Serikat, Caroline Kennedy.
Namun, belum diketahui dengan pasti apakah kedatangan Mako kesana untuk bertemu dengan Caroline Kennedy, dimana dirinya ditunjuk sebagai duta besar Amerika Serikat untuk Jepang pada 2013 oleh Barack Obama.
Tapi Caroline Kennedy sendiri telah mengundurkan diri tak lama sebelum pelantikan Presiden Trump pada 2017.
Mako terperegok sedang berjalan sendirian, memasuki gedung sekitar jam 1 siang dan berada disana selama sekitar 3 jam.
Istri Kei Komuro ini keluar dengan mengenakan pakaian hangat dalam mantel hitam panjang dengan model double breasted, atasan turtleneck krem, rok bermotif hijau, celana legging hitam, dan sepatu flat shoes hitam.
Mako juga membawa tas selempang kecil berwarna biru, rambut diurai dan menggunakan masker berwarna putih.
Nampaknya Mako sudah sangat beradaptasi dengan kehidupan barunya sebagai orang biasa di New York setelah sebelumnya ia pindah dari Jepang, setelah menggelar pernikahan sederhana.
Ini adalah kali kedua paparazzi melihat mantan putri Jepang ini berkeliaran sendirian di jalanan kota New York.
Sebelumnya Mako pernah terlihat saat sedang melakukan perjalanan ke Bed, Bath, & Beyond untuk berbelanja kebutuhan perlengkapan rumah.
Berdasarkan foto-foto eksklusif DailyMail menunjukkan Mako berbelanja handuk mandi, gantungan baju, keranjang organizer, beberapa handuk kertas dan barang lainnya.
Mantan putri Mako sendiri memutuskan untuk pindah dari Jepang ke New York karena mengikuti suaminya Kei Komuro yang sudah bekerja di sebuah firma hukum New York.
Gelar putrinya sendiri harus dilepas karena hukum suksesi Jepang yang mengharuskan setiap anggota keluarga kekasiaran wanita, yang menikah dengan rakyat biasa untuk tidak menjadi bagian dari keluarga kekaisaran lagi.***
