Mengerikan! Penduduk di Desa Ini Takut Dengan Sinar Matahari, Ada Misteri Apa?

- 24 Desember 2021, 19:28 WIB
Foto sinar matahari/instagram @yamazakura2145
Foto sinar matahari/instagram @yamazakura2145 /

JURNAL SOREANG - Masyarakat di negara Brasil dikenal sangat menggemari pesta pantai dan aktivitas berjemur di bawah sinar matahari.

Namun, ada sesuatu yang berbanding terbalik dengan salah satu desa terpencil di Brasil bagian barat yang bernama Desa Araras.

Sekelompok besar penduduk di desa ini menderita suatu kondisi langka yang menyebabkan kulit mereka meleleh saat terpapar oleh sinar matahari.

Baca Juga: Mengenal Gina Rinehart, Crazy Rich Asal Australia, Banyak Harta Berkat Warisan Pertambangan, Ini Profilnya

Penyakit ini dinamakan Xeroderma Pigmentosum (XP) yang diderita hampir 20 dari tiap 800 orang penduduk di desa itu.

Seperti dilansir listverse, angka itu menjadikan Desa Araras sebagai tempat dengan populasi penderita penyakit XP terbesar di dunia.

Para ahli mengklaim bahwa tingkat kejadian yang sangat tinggi disebabkan oleh fakta bahwa semua keluarga penghuni Araras memiliki kerusakan gen yang mengakibatkan penyakit ini berkembang.

Baca Juga: Adu Kekayaan Sultan Hassanal Bolkiah vs Gina Rinehart, Janda Kaya Asal Australia, Berikut Perbandingannya

Kondisi ini bersifat turun-temurun dan membuat korbannya sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet matahari.

Mereka yang terpapar sinar matahari langsung ke badan mereka, kulitnya bisa memeleh, memerah, mengelupas dan tak sedap dipandang.

Penyakit ini pun tidak hanya menyerang kulit. Sekitar satu dari lima pasien juga menderita kejang otot, tuli, hingga lambatnya pertumbuhan.

Baca Juga: Manfaat Memelihara Kucing yang Jarang Diketahui, Nomor 6 Sangat Membantu

Lebih parahnya lagi, mayoritas penduduk Desa Araras bergantung pada profesi pertanian yang mengharuskan mereka bekerja di luar ruangan.

Dengan tingginya tingkat penduduk yang tidak dapat melanjutkan bertani karena kulit mereka melepuh, tumor, dan bisul saat terkena sinar matahari, ada banyak kerugian pada produksi pertanian.

Sehingga banyak warga yang akhirnya terpaksa berjuang mencari bentuk penghidupan baru dengan cara yang lain.

Untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut, warga pun berusaha untuk berhati-hati saat ke luar rumah di siang hari, seperti memastikan telah menggunakan baju lengan panjang, masker, hingga penutup kepal dan bahkan sebisa mungkin hanya keluar di malam hari.
***

Editor: Sam

Sumber: Listverse


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah