Ramuan itu merupakan campuran 40 butir merica, 40 butir daun sirih, serta 40 butir bawang lanang. Bahan rempah tersebut kemudian dihaluskan menggunakan layah dari batu.
Usai dihaluskan, bahan-bahan tersebut lalu direbus dan disaring. Selanjutnya air hasil saringan diembunkan selama semalaman. Pagi harinya air itu diminum. Begitulah setiap harinya.
2. Ilmu Pedoman Bercinta
Selain memiliki ramuan khusus, para raja di Jawa biasanya memiliki ilmu Asmaragama yang berisi pedoman dalam bercinta. Di dalam ilmu itu, terdapat pedoman gaya bercinta dan sejumlah ajaran cinta yang memiliki filosofi Jawa.
Konsep ajaran pertama adalah Asmaratantra, yang mengajarkan kepada sepasang suami istri untuk memiliki perasaan yang berbeda dan getaran di hati masing-masing saat saling bersentuhan.
Baca Juga: Sikapi Kasus Asusila Terhadap Anak, Iriana Jokowi Geram dan Minta Pelakunya Dihukum Berat
Konsep ajaran kedua adalah Asmaraturida, yang mengajarkan pasangan suami istri tidak boleh kaku dan sesekali harus mengeluarkan guyonan yang mengundang tawa.
Ajaran ketiga adalah Asmaranala, yang mengajarkan tentang saling memberi dan saling menerima, disenangkan, maupun menyenangkan.
Selanjutnya ajaran keempat adalah Asmaradana yang mengajarkan agar setiap pasangan mampu menyentuh hati pasangannya.
Sedangkan yang terakhir Asmaratura, yang mengajarkan puji dan rayu antara satu sama lain.