Network
JURNAL SOREANG - Jepang, adalah negara yang banyak mengalami gempa. Gempa ini merupakan hal yang paling ditakuti oleh orang Jepang, dan menjadi momok tersendiri bagi mereka.
Faktanya, setiap hari di Jepang lebih dari 3 kali pasti terjadi gempa kecil. Gempa kecil tersebut bisa terjadi di berbagai daerah di Jepang.
Bahkan Kabarnya 30 tahun dari sekarang, sudah bisa dipastikan bahwa akan terjadi gempa sangat besar di Jepang.
Baca Juga: Tak Disangka! 7 Negara Ini Ternyata Mempelajari Bahasa Indonesia, Mana Saja? Ini Lengkapnya
Gempa itu disebut 'Gempa Megathrust Nankai'. Guncangannya diperkirakan akan lebih besar dari gempa yang terjadi pada 2011 silam di bagian timur Jepang.
Jika gempa Megathrust Nankai itu terjadi, yang akan lebih menakutkan yaitu potensi Tsunami.
Di beberapa daerah saat gempa Megathrust Nankai, dimungkinkan akan ada tsunami dengan ketinggian lebih dari 20 meter.
Baca Juga: Berani Ngadu! Inilah 4 Ratu Tercantik Yang Ada Ditanah Jawa, Salah Satunya Pernah Menjadi Raja
Saat gempa 2011 Jepang silam, butuh waktu sekitar 25 menit untuk tsunami mencapai daratan.
Tetapi dalam gempa besar Megathrust Nankai, daerah yang paling cepat terkena tsunami hanya memakan waktu 2 menit.
Karena kabarnya, pusat gempa kali ini diperkirakan akan berada dekat dengan daratan.
Baca Juga: Tak Hanya Ariel Tatum, Inilah Daftar Artis yang Pernah Melakukan Tradisi Melukat di Bali
Korban akibat gempa besar ini juga sudah diperkirakan, maksimum mencapai 323.000 orang dan bahkan bisa lebih.
Jumlah ini tentunya 16 kali lipat lebih banyak dari gempa besar di timur Jepang pada 2011.
Hal lain yang ditakutkan adalah, kemungkinan meletusnya Gunung Fuji akibat gempa Megathrust Nankai ini.
Sekadar informasi, Gunung Fuji sudah tidak meletus selama 300 tahun, dan lavanya sudah dalam keadaan penuh.
Dikatakan juga kalau getaran dari gempa Megathrust Nankai ini dapat menyebabkan letusan besar.
Jika Gunung Fuji meletus, abunya akan mencapai Tokyo. Abu vulkanik itu akan memiliki dampak kerusakan ke komputer, listrik dan gas, hingga berhentinya saluran air.
Tokyo (ibu kota Jepang), akan benar-benar berhenti. Hal ini diperkirakan akan menyebabkan kerusakan besar pada perekonomian Jepang. Ini bisa menjadi kerusakan terbesar di Jepang.***
