JURNAL SOREANG - Jika diperhatikan, banyak sekali pemimpin dunia seperti raja, pangeran, kaisar, dan presiden selalu terlihat menyembunyikan tangan kanannya ke dalam perut.
Gaya menyembunyikan tangan kanan yang dilakukan para raja, kaisar, presiden dan pangeran itu ternyata sebenarnya memiliki arti mendalam.
Tak hanya dilakukan oleh para pemimpin dunia saja, gaya ikonik sembunyikan tangan kanan juga pernah dilakukan para tokoh-tokoh lain yang percaya pesan dari aksi itu.
Ternyata, kebiasaan menyembunyikan tangan kanan itu sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.
Hal ini dipopulerkan oleh Aeschines, seorang negarawan Yunani Kuno, pada 330 Sebelum Masehi.
Karena seorang pemimpin harus menunjukkan sikap wibawa dan sopan jika sedang berhadapan dengan rakyat atau pengikutnya.
Maka dari itu, para pemimpin Yunani mulai menerapkan aksi tersebut, menyembunyikan salah satu tangannya saat sedang berorasi maupun berbicara.
Menuru buku ‘The Rudiments of Genteel Behavior’ ciptaan Francois Nivelon tahun 1737, pose atau gestur tersebut menunjukkan sifat kejantanan dan ketangguhan.
Hal itu kemudian menjadi tren di kalangan para pemimpin, negarawan, kaum bangsawan, bahkan rakyat biasa.
Pose tersebut kemudian menjadi sesuatu yang mainstream.
Sampai akhirnya, lukisan Napoleon karya Jacques-Louis Davis kembali menguatkan pesan dari kondisi tersebut.
Baca Juga: 6 Pesta Liar Paling Bejat Penuh Maksiat dalam Sejarah Umat Manusia, Bikin Geleng-Geleng Kepala!
Lukisan itu menunjukkan seorang pemimpin yang tenang dan tetap berwibawa dengan berbagai pencapaian yang telah dicapai.
Sejak saat itu, banyak sekali pemimpin dunia yang melakukan pose mirip Napoleon.
Mulai dari Presiden Amerika Serikat (AS), Franklin Pearce, Jenderal AS William Tecumseh Sherman, dan Penemu Fotografi Louis Daguerre.
Bahkan hingga Bapak Sosialis Karl Marx, dan sang manusia baja, Joseph Stalin juga melakukan gaya itu.***