JURNAL SOREANG – Kejujuran seorang pemimpin sangat didambakan rakyatnya. Raja Nasiruddin yang memerintah di Delhi, India, pada abad ke-12, agaknya sosok pemimpin ideal.
Selain kecakapannya mengatur Negara, Raja Nasiruddin terkenal sebagai raja yang mengindahkan kejujuran.
Dia pantang merampok uang negara seperti yang dilakukan banyak petinggi negeri masa kini.
Salah satu bentuk kejujuran Raja Nasiruddin yang terkenal adalah tidak pernah membelanjakan uang kerajaan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Dengan kejujurannya, untuk kepentingan pribadi, Raja Nasiruddin selalu mencari nafkah sendiri. Bagaimana cara dia memenuhi kebutuhan pribadinya?
Dikutip Jurnal Soreang dari buku Tales Of The Mystic East, Kamis, 9 Desember 2021, dikisahkan, setelah seharian bekerja di istana, Raja Nasiruddin pulang dan menyalin Al-Qur’an dengan tangannya sendiri. Kemudian memberikan salinan itu kepada pelayannya untuk dijual di pasar sebagai karya seni kaligrafi.
Berapa pun uang yang diperoleh dengan cara itu, ia menggunakannya untuk menghidupi dirinya sendiri maupun keluarganya.