Ketika Pangeran menembaki ayahnya, para pembantu istana mengatakan mereka mencoba menerobos pintu kaca untuk menyelamatkan anggota keluarga kerajaan lain.
Seorang saksi mengatakan kepada New York Times setelah membunuh beberapa orang di ruang biliar, Pangeran Dipendra pergi mencari ibunya di taman.
“Jangan lakukan itu, tolong. Bunuh aku jika kamu mau” kata adiknya Nirajan sambil melindungi Ratu.
Dipendra lalu membunuh mereka berdua, paman pangeran melangkah maju sambil berkata “Kamu telah melakukan cukup banyak kerusakan, serahkan pistolnya sekarang.” Pintanya pada Dipendra.
Sebaliknya, Pangeran Dipendra menembak dan melukainya sebelum menodongkan pistol ke dirinya sendiri.
Pada malam itu, keluarga kerajaan Nepal hampir seluruhnya musnah. Pembantaian satu kerajaan itu dilaporkan menyusul pertengkaran antara Dipendra dan orang tuanya.
Pertengkaran itu disebabkan karena orang tua Dipendra menolak rencananya untuk menikahi bangsawan lokal Devyani Rana.
Diduga, Dipendra diancam akan dicabut hak warisnya jika tetap bersikeras menikahi gadis itu sehingga ia melakukan perbuatan keji tersebut.