Namun sial tak bisa di elak. Pada 1948. tepatnya bulan Oktober, kendaraan yang digunakan Adulyadej menambrak sebuah truk.
Alhasil, dia kehilangan sebelah mata kananya serta, punggungnya mengalami cedera yang sangat parah.
Saat kondisinya seperti itu, kekasihnya Sirikit merawat Adulyadej dengan penuh kasih sayang dan penuh telaten.
Baca Juga: Benarkah, Suami Tunku Tun Aminah Putri Kesultanan Johor, Merupakan Mantan Pesepak Bola
Lambat laun, hubungan mereka semakin akrab dan rekat. Ahirnya, ibunya Adulyadej memaksa Sirikit untuk pindah sekolah, agar bisa bersama-sama dengan Adulyadej.
Puncaknya, pada 23 April 1950 Bhumibol Adulyadej, melamar Sirikit. Pernikahan mereka dilangsungkan di Bangkok, Thailand.
Saat menikah, usia Sirikit 17 tahun, empat tahun lebih muda dari Adulyadej yang saat itu tengah berusia 22 tahun.
Buah dari pernikahan mereka, dikaruniai empat orang anak, yakni Putri Ubolratana Rajakanya, Raja Vajiralongkorn, HRH Putri Maha Chakri Sirindhorn, dan HRH Putri Culabhorn Walailak.
Hingga ahir hayatnya, Raja Bhumibol Adulyadej tidak pernah memiliki Selir, dan hanya setia pada satu Permaisuri, yakni Sirikit Kiriyakara.***