Simak! Beda Makna dengan Bahasa Indonesia, WNI di Brunei Darussalam: Kata ‘Anjay’ Bebas Gusy

- 10 November 2021, 09:58 WIB
Beda Makna dengan Bahasa Indonesia, WNI di Brunei Darussalam: Kata ‘Anjay’ Bebas Gusy
Beda Makna dengan Bahasa Indonesia, WNI di Brunei Darussalam: Kata ‘Anjay’ Bebas Gusy /Ari Irpan /YouTube Wulan's Life

JURNAL SOREANG – Satu kata dalam Bahasa Brunei Darussalam berbeda maknanya dengan Bahasa Indonesia.

Kata yang dimaksud adalah kata ‘anjay’, kata yang kasar dalam Bahasa Indonesia justru tidak kasar dalam Bahasa Brunei Darussalam.

Dalam Bahasa Brunei Darussalam kata ‘anjay’ bermakna positif, berbeda dengan makna dalam Bahasa Indonesia yang bermuatan negatif.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Simak Makna Logo yang Mengusung Tema ‘Pahlawanku Inspirasiku’

Seorang Warga Negara Indonesia yang telah lama bekerja dan tinggal di Brunei Darussalam menceritakan makna kata ‘anjay’ di Brunei Darussalam.

Menurutnya di Brunei Darussalam kata ‘anjay’ bermakna positif dan bebas diucapkan.

“kata ‘anjay’ bebas gusy,” dikutip dari kanal YouTube Wulan’s Life.

Ia mengatakan kata ‘anjay’ di Brunei Darussalam bermakna seseorang yang baru mendapatkan gajih, atau luapan kegembiraan seseorang yang baru mendapat uang.

Baca Juga: Waduh! di Brunei Darussalam Bebas Ucapkan Kata ‘Anjay’, Simak Faktanya

“Di Brunei Darussalam kata ‘anjay’ berarti seseorang yang baru mendapatkan gajih,” ujarnya.

Makna kata ‘anjay’ dalam Bahasa Brunei Darussalam tersebut tentu berbanding terbalik dengan maknanya dengan Bahasa Indonesia.

Kata ‘anjay’ dalam Bahasa Indonesia bermakna negarif, atau diartikan sebagai kata lain dari hewan ‘anjing’.

Sehingga kata ‘anjay’ sangat tidak pantas diucapkan di Indonesia karena maknanya sangat negatif dan bisa menyinggung perasaan orang.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2021,Menolak Lupa 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur Dalam Peristiwa G30S-PKI

Bahkan beberapa waktu lalu kata ‘anjay’ viral dan dilarang penggunaannya termasuk di media sosial oleh Komisi Penyiaran Indonesia.

Selan kata ‘anjay’, terdapat juga kata yang berbeda maknanya anatar Bahasa Brunei dengan Bahasa Indonesia.

Contoh lain yaitu kata ‘butuh’, namun kata tersebut maknanya negatif dalam Bahasa Brunei Darussalam dan positif dalam Bahasa Indonesia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘butuh’ memiliki dua makna. ‘Butuh’ bisa bermakna ‘perlu’, dan ‘butuh’ juga bisa bermakna ‘kemaluan laki-laki’, ‘zakar’.

Baca Juga: Minat Melanjutkan Kuliah di Korea? Simak, Inilah Daftar Universitas Terbaik yang Dimilliki Negara Korea

Masyarakat di Indonesia umumnya menggunakan kata ‘butuh’ dan mengartikannya sebagai ‘perlu’.

Di Brunei Darussalam kata ‘butuh’ sangat tabu untuk dikatakan oleh warganya.

Warga Brunei mengenal kata ‘butuh’ bermakna ‘kemaluan laki-laki’ dan kata ‘butuh’ sangat tabu untuk dikatakan warga Brunei.

Warga Brunei mengganti kata ‘butuh’ dengan kata ‘perlu’.***

Editor: Rustandi

Sumber: Youtube Wulan’s Life


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah