Network
JURNAL SOREANG - Membicarakan kontroversi penerus Raja Bhumibol Adulyadej ini memang seolah tiada habisnya.
Siapa lagi kalau bukan Raja Maha Vajiralongkorn, yang resmi naik takhta baru beberapa tahun kemarin.
Pasalnya, bukan cuma sekali-dua kali kelakuannya yang menuai kontroversi itu sulit diterima akal sehat.
Baca Juga: Makanan Khas Banyuwangi yang Salah Satunya Nasi Tempong, Penasaran?
Tahun kemarin atau pada pertengahan 2020 lalu, misalnya.
Raja dari Dinasti Chakri berjuluk Rama X ini dilaporkan asyik pelesiran bersama puluhan selirnya di dataran tinggi Jerman, dan menginap di hotel mewah.
Sementara rakyatnya kelimpungan menghadapi pandemi.
Baca Juga: Jadi Gebetan Pria! Mengenal Sosok Ameerah Wardatul Bolkiah, Putri Raja Brunei Darussalam
Belakangan, Raja dari Negeri Gajah Putih ini kembali menuai kontroversi.
Tepatnya pada 26 Januari 2021 lalu, ia malah menobatkan Sineenat, mantan selirnya, sebagai permaisuri sekaligus Ratu ke-2, setelah Ratu Suthida.
Kabarnya, itu adalah kado terindah dari sang raja untuk Sineenat.
Baca Juga: Tempat Wisata Banyuwangi Lengkap, dari Pantai sampai Gunung, Ada yang Disebut Africa Van Java
Padahal, dulu mantan Chau Khun Phra-nya ini sempat juga dijebloskan ke dalam penjara.
Tak heran jika penobatan Sineenat sampai membuat geram sejumlah orang penting di dalam istana.
Pasalnya, sempat beredar rumor bahwa sudah ada benih-benih perpecahan di dalam lingkungan istana gara-gara keputusan nyeleneh dari sang raja.
Baca Juga: Jaga Kondisi Fisik, Sejumlah Pemain Persib Main Bulu Tangkis
Bagaimana tidak nyeleneh? Sepanjang sejarah monarki modern seperti sekarang ini, mana ada seorang raja dengan 2 orang ratu?
Jika terus saja dibiarkan, bukan tidak mungkin perpecahan itu nantinya benar-benar akan terjadi.
Hal ini pula yang memicu kejengkelan dari sejumlah orang penting yang sedikit banyak juga punya pengaruh di dalam istana.
Baca Juga: Berbeda dengan Brunei Darussalam dan India, Simak Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Jepang
Sosok Sineenat dinilai cocok guna mewakili generasi muda Negeri Gajah Putih.
Boleh jadi, itulah alasan Maha Vajiralongkorn menobatkan Sineenat menjadi ratu kedua, mendampingi Ratu Suthida sebagai ratu pertama bagi dirinya.
Sepertinya, Maha Vajiralongkorn juga cukup paham dengan posisinya yang kurang populer di kalangan generasi muda.
Baca Juga: Perubahan Ban Kapten, Berikut Nama Tiga Pemain Sudah Dipercaya Jadi Kapten Persib
Teknologi pertukaran informasi juga lebih cepat berkali-kali lipat dari sebelumnya.
Artinya, pertukaran budaya antar negara juga semakin cepat dan tak mungkin dibendung.
Sementara kalangan istana masih saja kukuh dengan aturan-aturan lama. Khususnya soal kebebasan berpikir dan berpendapat.
Baca Juga: Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Mobil Vanessa Angel, Polisi: Akibat Kelalaian Sopir
Di era monarki modern seperti ini, pihak istana Thailand diketahui masih menerapkan aturan-aturan yang dinilai 'kolot'.
Peran Sineenat, dinilai bisa 'berguna' untuk mengambil hati rakyat sebagai bangsawan yang disayangi di Thailand.
Dengan citra mudanya yang energik, cantik dan bugar, ramah dan juga sporty.
Baca Juga: Diterjang Banjir dengan Ketinggian Air Capai 80 Cm, Ratusan Warga Kembangan Jaksel Mengungsi
Karena alasan ini juga ia dibebaskan dari penjara Agustus lalu, dan kembali mengabdi ke Raja setelah di 2019 dilengserkan.
Bukan tak mungkin, penobatan Sineenat sebagai permaisuri sekaligus ratu kedua merupakan semacam sinyal kepada rakyatnya.
Bahwa kini Raja mau melakukan kompromi terhadap saran dan kritik dari rakyatnya, khususnya kalangan generasi muda.***
