JURNAL SOREANG - Jepang memiliki tradisi yang unik salah satunya adalah tradisi yang berkaitan dengan seks.
Bahkan, hingga saat ini masyarakat Jepang masih melestarikan tradisi tersebut. Selain mencengangkan, tradisi yang dijalani mereka tentunya akan membuat menggeleng gelengkan kepala.
Mungkin ada yang menilai tradisi yang dilakukan masyarakat Jepang sangat vulgar. Namun bagi rakyat Jepang kebiasaan itu mereka telah jalani secara turun temurun warisan dari nenek moyang mereka.
Baca Juga: Tradisi Aneh Jepang yang Tidak Ada di Negara Lain Salah Satunya Adalah Geisha
Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut ini tradisi Jepang di antaranya yang berkaitan erat dengan seks.
1. Onda Matsuri
Onda Matsuri bisa diartikan sebagai festival sawah. Festival diadakan pada minggu pertama bulan Februari.
Ini adalah salah satu festival kesuburan tertua di Jepang. Pada saat perayaan berlangsung, akan diadakan ritual di kuil Asuka Ni Imasu.
Ritual kesuburan ini dipercaya bisa membawa keberuntungan dalam perjodohan dan kehamilan.
Di kuil tersebut, bisa menemukan sepasang patung batu berbentuk alat kelamin pria dan wanita.
2. Konsei Matsuri
Konsei Matsuri adalah festival menunggangi ukiran patung alat kelamin pria di Jepang. Pesertanya adalah para wanita yang ingin memiliki anak atau suami.
Dirayakan setiap tahun pada 29 April di Osawa Hot Spring, Konsei Matsuri dipercaya dapat mendatangkan kehamilan bagi para peserta wanita, serta membuat mereka jadi enteng jodoh.
Para peserta wanita akan melakukan ritual pencucian patung kayu berbentuk penis dengan berat sekitar 150 kilogram dan panjang 1,4 meter.
Baca Juga: Hadiri Upacara Terakhir Sebagai Anggota Keluarga Kekaisaran Jepang, Ekspresi Putri Mako Jadi Sorotan
Kemudian, salah seorang peserta wanita yang beruntung akan ditunjuk untuk menunggangi patung tersebut.
3. Honen Matsuri
Honen Matsuri adalah festival panen yang dirayakan oleh warga Komaki, Aichi setiap tanggal 15 Maret. Panen yang dirayakan tak harus berupa hasil pertanian. Uang berlimpah, ternak, dan hadirnya keturunan pun dianggap sebagai panen yang perlu disyukuri.
Festival ini melibatkan ritual mengarak mikoshi (kuil kecil) dengan patung alat kelamin pria yang disebut oowasegata.
Alat kelamin pria dianggap sebagai simbol kesuburan, berkah yang bakal menjamin melimpahnya panen.
Baca Juga: Siapa Saja Orang Terkaya di Jepang Sekarang? Negara Asal Putri Mako, Berikut Ini Dia Daftarnya
4. Kuil payudara
Jepang punya beberapa kuil yang menyembah payudara wanita. Dua di antaranya adalah Ryuuon Ji atau lebih dikenal dengan nama Mama Kannon di Aichi dan Jison-in di Kudoyama, Wakayama.
Di halaman kedua kuil ini terdapat banyak sekali patung, boneka, atau jimat berbentuk payudara wanita.
Payudara dikaitkan dengan Kannon, dewi welas asih dalam mitologi Jepang. Konon, memuja sang dewi di kuil payudara akan memberikan berkah berupa kelahiran yang mudah.
Di Jison-in, para peziarah percaya kalau jimat payudara yang sudah diberkati dengan doa bisa membawa kesembuhan bagi para wanita yang sedang sakit. Ada pula remaja yang datang ke sana untuk meminta agar payudaranya tumbuh subur dengan bentuk yang indah.
5. Kanamara Matsuri
Kanamara Matsuri berarti dewa penis besi besar. Festival ini dilangsungkan pada minggu pertama bulan April dan masih bertahan sejak abad 17.
Dalam festival ini, alat kelamin pria merupakan simbol perlawanan terhadap kekuatan jahat.
Konon katanya, dulu ada iblis yang bersembunyi di dalam vagina seorang gadis dan kemudian mengebiri kemaluan dua pria sekaligus. Lantas para gadis meminta bantuan pandai besi untuk membuatkan alat kelamin besi untuk mengusir setan.***