Namun Putri Mako berkeras dengan pilihannya sampai akhirnya pernikahan dirinya dengan pria yang bekerja di bidang hukum itu disetujui.
Dikutip dari Japan Times, Putri Mako dan Kei Komuro mengungkapkan kekecewaan atas serangan pelecehan verbal yang telah diarahkan pada pernikahan mereka selama empat tahun terakhir.
Baca Juga: Bikin Geger, Warga Garut Tewas Dikubur Hidup-hidup di Gunung Cikuray, Diduga Cuma Karena Curi Sayur
Pelecehan verbal terebut juga mencakup serangan pribadi terhadap Komuro dan keluarganya, khususnya di media sosial.
Awal bulan ini, Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengungkapkan bahwa sang putri telah didiagnosis dengan gangguan stres pasca-trauma yang kompleks (PTSD).
Gangguan stres PTSD tersebut muncul atas apa yang dia rasakan sebagai fitnah yang meluas dari pasangannya, keluarganya dan dirinya sendiri.
Mako didiagnosa mengidap gangguan stres pasca-trauma atau PTSD, akibat efek pemberitaan negatif mengenai hubungannya dengan Komuro.
Hingga saat ini ia mengaku kondisinya belum sepenuhnya membaik.
"Kondisi saya saat ini tidak sepenuhnya baik dengan cara apa pun," ujar Mako.