Kemudian, Rania bekerja di perusahaan Citibank dan Apple Corporations yang membawanya bertemu dengan Raja Abdullah II.
Setelah menjabat sebagai permaisuri Yordania, Rania pun memanfaatkan posisinya untuk terlibat dengan banyak gerakan sosial.
Baca Juga: Siapa yang Unggul?, Adu Tajam Lini Depan Persib Bandung vs PSIS Semarang di Liga 1
Rania pun menjabat sebagai seorang advokat yang bertujuan untuk membela hak-hak perempuan, mereformasi pendidikan dan kesehatan masyarakat, dan banyak yang lainnya.
Di tahun 2003, dirinya mendirikan Dana al-Aman yang ditujukan untuk membantu masa depan anak-anak yatim.
Tidak hanya sampai sana, Rania pun kemudian mendirikan “Madrasati” yang memiliki tujuan untuk memperbaiki sebanyak 500 sekolah umum di Yordania.
Baca Juga: Pimpin Sertijab Lima Pejabat, Kapolresta Bandung Minta Kapolsek Tingkat Sinergitas di Wilayah
Permaisuri Yordania ini juga melakukan kampanye di forum-forum tinggi di antaranya Jeddah Economic Forum, The Kennedy School Government di Harvard, dan The Skoll Foundation di Inggris.
Ratu Rania menjadi sosok yang aktif di media sosial, dirinya membuat akun Youtube, Facebook, Twitter, dan Instagram.
Bertujuan untuk memulai dialog lintas budaya dan melibatkan orang Barat untuk ikut dalam diskusi mereka mengenai persepsi terhadap dunia Arab.