Baca Juga: Kemenag Akan Beri Pendampingan dan Pencerahan kepada 59 Korban Pembaiatan NII di Garut
"Saya datang ke sini awal-awal cuma tukang cuci piring, tukang sapu, tukang bersih-bersih, potong rumput," kata Ading.
Pekerjaan tersebut, Ading lakukan di Brunei Darussalam dalam waktu satu tahun.
Karena tak ingin cepat berpuas diri, Ading pun memutuskan untuk bekerja lebih giat dan mempelajari kemampuan lainnya.
Baca Juga: Mencengangkan! 1 Kebijakan Kerajaan Brunei Darussalam Sulit Ditiru Negara Lain
Pekerjaan sebagai tukang cuci piring, kata Ading tetap dijalaninya sembari belajar.
"Saya tetap menjalani profesi sebagai tukang cuci piring. Tapi di sela-sela waktu, saya belajar untuk masak, bikin kue, semuanya saya belajar," ujarnya.
"Saya terus rajin, belajar dan seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah sekarang saya sudah chef," pungkas Ading.***