Network
JURNAL SOREANG - Mendengar kata Dubai, yang ada dalam pikiran kita adalah kemewahan dan kecanggihan teknologi yang ada dalam kota tersebut.
Dubai memang merupakan salah satu kota terkaya di dunia yang teletak di sepanjang Pantai Selatan Teluk Persia Jazirah Arab.
Pendapatan perkapita penduduk di Kota Dubai yang kaya raya ini mencapai lebih dari USD38 ribu pada tahun 2020, atau hampir setara dengan Rp551 juta.
Baca Juga: Terkaya Didunia! Ini Penghasilan Uang Per Detik Sultan Hassanal Bolkiah Kerajaan Brunei Darussalam
Banyak yang bertanya, bagaimana kegiatan ekonomi Kota Dubai sehingga bisa sangat sukses di sektor perekonomian.
Dubai memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, dan dalam jangka waktu 25 tahun terakhir pembangunan kota tersebut seperti telah disulap.
Banyak orang mengira, bahwa penopang perekonomian utama Dubai adalah dari sektor minyak bumi.
Namun nyatanya, anggapan banyak orang itu ternyata salah.
Sekitar USD100 miliar pendapatan Kota Dubai berasal dari bisnis real estate, perusahaan penerbangan, dan juga pelabuhan.
Sedangkan minyak hanya menjadi pemasok pendapatan sekitar tujuh persen dari total pendapatan Kota Dubai.
Pada awal tahun 1980, sejumlah ahli memperkirakan ekonomi Dubai tidak akan bertahan jika hanya mengandalkan sektor minyak saja.
Maka dari itu, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan Kota Dubai memikirkan investasi dari sektor lain.
Salah satunya adalah mengadopsi metode Barat dalam pengembangan bisnis properti.
Baca Juga: Catat! Ini Perkiraan Jadwal Pembukaan Prakerja Gelombang 22, Simak Penjelasannya
Pada tahun 2000, Dubai juga membuka Dubai Internet City yang memancing banyak klien dari seluruh dunia untuk mendukung Dubai sebagai kota super teknologi.
Terlebih lagi, Dubai membebaskan pajak di sektor teknologi informasi sehingga menggiurkan para investor untuk berinvestasi di kota ini.
Meski dikenal penuh dengan kemewahan, Dubai bukan berarti kota yang bebas dari masalah.
Baca Juga: Berikut Profil Tim Indonesia untuk Piala Thomas 2020, Andalkan Nomor Ganda Putra
Dubai pernah mengalami krisis ekonomi yang sangat hebat pada tahun 2007 sampai 2010.
Namun krisis ekonomi itu tidak terjadi lama karena Dubai bisa kembali bangkit dan kegagalannya itu menjadi sejarah singkat serta pembelajaran bagi pemerintah UEA.
Lokasinya yang sangat strategis karena menghubungkan Asia dan Eropa, memastikan peluang bisnis yang sangat menjanjikan untuk jangka waktu lama.
Itulah alasan mengapa Dubai menjadi kota yang sangat kaya raya.***
