Terungkap! Kemiskinan di Brunei Darussalam Ternyata Cukup Parah, Sultan Hassanal Bolkiah Terapkan Program ini

- 3 Oktober 2021, 11:59 WIB
Potret pemukiman masyarakat miskin di Brunei Darussalam
Potret pemukiman masyarakat miskin di Brunei Darussalam /

JURNAL SOREANG - Brunei Darussalam adalah negara kecil di Laut Cina Selatan, berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia di pulau yang sama yakni Kalimantan.

Ketika federasi yang membentuk Malaysia mulai mendapatkan daya tarik pada tahun 1963, Brunei adalah satu-satunya negara Melayu yang memilih untuk merdeka.

Dikutip Jurnal Soreang dari borgenproject.org, Sultan Brunei adalah garis keturunan keluarga bangsawan kerajaan yang telah memerintah negara itu selama 600 tahun.

Baca Juga: Youtuber dan Dai Muda Dodi Hidayatullah Hadir dalam Baksos di Nibras Sumedang, Ajak Warga Tak Menyerah

Hassanal Bolkiah, sultan Brunei, tidak hanya dari salah satu keluarga penguasa tertua di dunia tetapi juga salah satu orang terkaya di dunia.

Berlimpahnya gas alam dan bahan bakar fosil lainnya di negara ini telah menghasilkan banyak kekayaan bagi kelas penguasa Brunei.

Saking tajirnya, Kesultanan Brunei Darussalam membeli 50% kendaraan Rolls-Royce yang ada di dunia pada tahun 1990-an.

Baca Juga: 10 Masjid Destinasi Wisata di Brunei Darussalam yang Wajib Anda Kunjungi, Bikin Betah Beribadah!

Dilaporkan juga bahwa kediaman sultan berisi 1.700 kamar yang penuh dengan dekorasi mewah dan koleksi 7.000 mobil mewah.

Terlepas dari keuntungan ekonomi ini dan indeks pembangunan negara yang tinggi, kemiskinan di Brunei tetap menjadi masalah yang berkelanjutan.

Tercatat 46% dari 437.000 populasi warga Brunei Darussalam yakni sekitar 714.000 orang berpenghasilan di bawah $1.000 pada tahun 2012.

Baca Juga: IRMA Jabar Adakan Berbagai Lomba Maulid Nabi dari MKQ, MTQ Sampai Festival Shalawat, Ini Cara Daftarnya

Ketika nyaris setengah dari populasi negara bergantung pada kesejahteraan untuk bertahan hidup, Sultan memprakarsai program pendidikan gratis dan perawatan kesehatan.

Sayangnya mereka yang tidak dapat mempertahankan pendapatan untuk kebutuhan dasar cenderung meninggalkan sekolah menengah untuk mencari pekerjaan.

Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pekerjaan sangat berkontribusi terhadap kemiskinan di Brunei.

Baca Juga: Jangan Lupa! Jadwal dan Link Live Streaming Final Futsal Putra PON XX Papua 2021, Jabar vs Tuan Rumah

Untuk memerangi kemiskinan yang ada di negara ini, Dewan Kesejahteraan Sosial Brunei menyerukan kepada pemerintah untuk menetapkan garis kemiskinan.

Menciptakan ambang batas kemiskinan akan membantu pejabat pemerintah dan ahli statistik mengumpulkan data yang tepat tentang mereka yang hidup dalam kemiskinan.

Selain itu, Departemen Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi sedang melakukan studi untuk menentukan biaya kebutuhan dasar minimum nasional.

Baca Juga: Allahu Akbar! Ada 2 Masjid Kubah Mas 24 Karat di Brunei Darussalam, Dibangun Sultan Hassanal Bolkiah dan Ayah

Kajian dalam bentuk survei akan didistribusikan ke 3.000 rumah tangga di masing-masing empat distrik di Brunei.

Kemiskinan adalah masalah nyata bagi orang-orang yang banyak diabaikan karena kekayaan Kesultanan yang ekstrem dan ukuran negara yang relatif kecil.

Namun, menerima kehadiran kemiskinan dan mengambil jalan untuk menemukan solusi keduanya merupakan kunci kemajuan.

Kemajuan dan pertumbuhan seperti itu membantu Brunei tidak hanya lulus dari kebutuhannya akan bantuan asing tetapi juga menjadi negara yang suatu hari nanti bisa sepenuhnya bebas dari kemiskinan. ***

Editor: Handri

Sumber: borgenproject.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah