Mantul, Rumah Budaya Indonesia (RBI) Buat Variasi Menu Tempe dengan Selera Warga Jepang

- 22 September 2021, 09:56 WIB
Variasi menu tempe yang dikenalkan kepada warga Jepang
Variasi menu tempe yang dikenalkan kepada warga Jepang /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Untuk memperkenalkan makanan khas Indonesia, Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Tokyo menyelenggarakan lokakarya tentang Tempe. Dalam lokakarya terdapat pokok pembahasan mencakup sejarah, cara pembuatan, dan variasi masakan tempe.

Istri Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Nuning Wahyuniati berharap, ke depan semakin banyak orang yang mempopulerkan tempe di Negeri Sakura itu.

“Saya rasa orang Jepang yang sudah sering pergi ke Indonesia atau sering makan masakan Indonesia sudah tahu tentang tempe. Hari ini kita akan belajar sejarah dan pembuatan tempe bersama narasumber kita Miyazaki Taiki, dan saya berharap kita dapat lebih memopulerkan tempe di Jepang,” ucap Nuning, baru-baru ini.

Baca Juga: Mantul, Warga Indonesia Buat Pabrik Tempe di Jepang, Genjot Promosi di Jepang

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Yusli Wardiatno menyampaikan,  tema acara bulanan tentang tempe adalah bagian dari upaya KBRI untuk terus mempromosikan kuliner Indonesia kepada masyarakat Jepang.

“Semoga pandemi bisa cepat selesai sehingga rencana KBRI mempertemukan Forum Tempe Indonesia dan The Tempe Society of Japan dapat dilaksanakan. Saya yakin pertemuan semacam itu sangat strategis, baik dari sisi pengembangan ilmu pengetahuan terkait tempe maupun dari sudut pandang budaya, sebab tempe adalah warisan budaya bangsa. Kita akan coba juga kumpulkan para produsen tempe se-Jepang,” terang Atdikbud yang sarapan tempe orek dicampur udang.

Pemateri kali ini adalah Miyazaki Taiki yang baru berusia 26 tahun, lulusan Universitas Kokushikan. Ketika masih menjadi mahasiswa, selama dua tahun, dia belajar bahasa dan budaya Indonesia di Yogyakarta.

Baca Juga: Antisipasi Kelangkaan Tahu Tempe, Disperindag Rekomendasikan Kenaikan Harga Maksimal 30 Persen

Kemudian, setelah kembali ke Jepang, ia mulai membuat tempe. Uniknya, dia juga menanam kedelai jenis tsukuizairai daizu, yang merupakan tanaman khas di daerah tempat tinggalnya, Sagamihara.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x