JURNAL SOREANG - Sultan Hassanal Bolkiah mengenang kematian ayahnya pada hari Minggu 7 September 35 tahun lalu atau tepatnya 1986 karena usia yang sudah tua yakni 72 tahun.
Ayahnya adalah Sultan Brunei Darussalam Al-Hajj Sultan Sir Omar Ali Saifuddien Sa'adul Khairi Waddien III 'Omar Ali Saifuddien' yang bergelar Paduka Seri Begawan dan terkenal dengan julukan Arsitek Brunei Modern.
Lewat akun instagram resmi keluarga kerajaan Brunei Darussalam @bruneiroyalfamily, Sultan Hassanal Bolkiah mengenang kematian ayahnya itu sebagai sebuah sejarah yang menentukan masa depan bangsanya.
"Sejarah menjadi bukti bahawa Almarhum adalah Raja yang membawa Negara Brunei Darussalam ke arus modenisasinya. Almarhum menerajukan bahtera Brunei moden dengan mengajak sama seluruh rakyat jelata ke dalamnya," tuturnya.
Sultan Hassanal Bolkiah menjelaskan bahwa sang ayah telah berusaha gigih membawa rakyat Brunei Darussalam menjadi berpendidikan juga menikmati kesejahteraan di dalam.
Selain itu, posisi negara yang berpegang kepada ajaran dan syariat Agama Islam pun dikokohkan beliau.
"Almarhum memimpin rakyat menuju matlamat hidup yang mulia dengan berpegang teguh kepada ajaran ugama Islam. Dengan pegangan teguh kepada ajaran ugama Islam, Al-Marhum mengadakan pembaharuan adat istiadat negara dengan mengikut landasan adat berasaskan hukum, dan hukum bersendikan syara," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Pejabat Luar Negeri yang Ternyata Keturunan Indonesia, Salah Satunya Sultan Hassanal Bolkiah
Lanjut Sultan Hassanal Bolkiah memaparkan, berkat kepimpinan ayahnya yang bijaksana dan berwibawa dalam mengadakan pembaharuan adat, kini Brunei Darusalam bisa mewarisi adat istiadat yang cantik dan dinamik.