JURNAL SOREANG - Negeri bambu memang terkenal dengan sisi royalitas dan loyalnya pada idol mereka.
Banyak fandom-fandom di Cina membuat proyek besar bagi idolnya.
Namun kini tersiar kabar yang sangat mengejutkan begitu banyak pihak.
Baca Juga: Visual Karina AESPA Kembali Jadi Perbincangan Netizen
Dari fandom luar negeri terutama yang berada di Korea Selatan itu sendiri.
Pada 27 agustus lalu Pemerintah China melalui Cyberspace Administration Of China mengeluarkan sepuluh aturan baru.
Yang ditunjukkan untuk membersihkan aktivitas fandom, termasuk penghapusan peringkat selebriti dan penghentian sistem voting berbayar di acara TV.
Baca Juga: Berikut Boy/Girl Grup Yang Memimpin Idol Kpop Di Generasi Keempat
Setelah aturan baru tersebut penghapusan peringkat selebriti dan penghentian sistem voting berbayar di acara TV.
Dilansir kpopchart.net aturan baru tersebut dikeluarkan layanan streaming musik milik perusahaan.
Antara lain Tencent, QQ Music, langsung membatasi penjualan album dan tidak memperbolehkan konsumen untuk membeli lebih dari satu album.
Baca Juga: Dianggap Berlebihan Dalam Mendukung Idola K-pop Fansite Jimin BTS Dicekal Pemerintah China
Total ekspor album Kpop pada bulan juli tahun ini melonjak 3.6 kali dari tahun lalu menjadi 26 juta USD.
Penjualan yang berasal dari China sendiri mencapai 8.25 juta USD yang merupakan jumlah terbesar dalam sejarah.
Namun aturan baru dari pemerintah China ini diperkirakan akan mempengaruhi tren tersebut dan perusahaan sekuritas Korea Selatan.
Untuk hasilnya kemungkinan baru akan terlihat pada angka penjualan di kuartal tiga tahun ini.
Buntut dari aturan baru ini, membuat harga saham dari tiga agensi besar di Korea Selatan.
Seperti YG Entertaiment, SM Entertaiment, dan JYP Entertainment mengalami penurunan masing-masing sebesar 2.54%, 1.94%, dan 1.57%.
Karena memang bukan rahasia lagi kalau China merupakan salah satu pasar terbesar bagi para pelaku industri Kpop dan Hallyu.***