Network
JURNAL SOREANG – Salah satu putra mahkota Brunei Darussalam yang bernama Pangeran Abdul Azim, merupakan putra dari Sultan Hassanul Bolkiah yang sangat terkenal hingga mancanegara.
Selain dikenal menduduki tahta kerajaan, Pangeran Azim ternyata ialah sosok inspiratif yang seringkali beramal.
Semasa hidupnya, Pangeran Azim sering mendermakan harta miliknya untuk banyak orang yang membutuhkan.
Ia dikenal sangat memerhatikan para penyandang autisme yang menurutnya butuh perhatian khusus layaknya anggota keluarga.
Dilansir dari Zona Jakarta, suatu ketika Pangeran Azim pernah menjadi tamu kehormatan pada 6 November 2009, di acara penggalangan dana yang bertajuk "Seeing is Believing".
Di acara tersebut secara khusus memiliki tujuan mulia yaitu untuk menggugah kesadaran masyarakat kepada para penyandang tunanetra supaya lebih diperhatikan lagi.
Baca Juga: Hobi Main Judi, Istri Kedua Sultan Hassanal Bolkiah ini Mencuri Perhiasan Kerajaan Brunei Darussalam
Kebaikannya tersebut tertera begitu ia membuat dan menjual tas akhir pekan uniseks yang hasil penjualannya disumbangkan ke Make A Wish Foundation UK.
Pangeran Azim juga mengajak kepada masyarakat sekalian untuk lebih memerhatikan penyandang autism seperti anggota keluarga.
Pangeran Azim membuka 2nd ASEAN Autism Network (AAN) Congress pada 27 April 2013 lalu.
Kongres tersebut bertujuan untuk menyediakan tempat untuk membina jaringan dan membentuk kelompok pendukung bagi keluarga-keluarga di ASEAN yang salah satu anggotanya adalah penyandang autisme.
Dari banyaknya kebaikan yang ia tebarkan, lantas membuatnya dikenang dan tak terlupakan meskipun saat ini Pangeran Azim telah meninggal dunia di usia yang relatif muda yaitu ke-38 tahun.
Pangeran Azim dikabarkan meninggal dunia karena sakit pada 24 Oktober 2020 lalu. "Putra Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Pangeran Haji Abdul Azim meninggal dunia pada tanggal 17 Rabiul Awal (24 Oktober 2020) pukul 10.08 pagi waktu setempat.
Pemakaman akan berlangsung selama sholat ashar malam ini," diumumkan di Radio Televisi Brunei.
Setelah kepergian Pangeran Azim ini, seluruh warga Brunei pun dipersilakan melayat selama 7 hari 7 malam.
Adapun syarat untuk melayat adalah wanita muslim diharuskan mengenakan tudung atau kerudung putih, sementara bagi non muslim, harus memakai ban lengan putih selebar 3 inch.
Brunei Darussalam dipastikan berduka dan merasa kehilangan yang mendalam akibat kepergiannya.***
*)Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Zona Jakarta dengan judul “Pangeran Azim, Pewaris Brunei Darussalam yang Sangat Memerhatikan Penyandang Autisme Semasa Hidupnya” pada Kamis, 22 Juli 2021.*
