Network
JURNAL SOREANG-KRI Sultan Hasanuddin-366 (SHN) tiba kembali di Indonesia pada Rabu 19 Mei 2021 setelah menjalankan Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama 16 bulan sebagai Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-L/UNIFIL TA. 2019 di Lebanon.
Upacara penerimaan 119 prajurit di bawah pimpinan Letkol Laut (P) Ludfy, S.T., MMDS., ini dipimpin langsung oleh Kasum TNI Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kasum TNI Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Satgas MTF TNI dalam melaksanakan tugas.
Baca Juga: Resiko Tinggi Terpapar Covid-19, Pasukan Perdamaian Indonesia di Libanon Terima Vaksin Dosis Pertama
"Kita patut berbangga karena Satgas telah mampu melaksanakan mandat Dewan Keamanan PBB dengan baik," ucap Kasum, sebagaimana dikutip dari laman tni.mil.id yang diunggah pada Kamis, 20 Mei 2021.
Ia mengungkapkan, misi yang diemban Satgas MTF TNI di antaranya adalah Maritime Interdiction Operation di perairan Lebanon dan membantu Angkatan Laut Lebanon untuk meningkatkan kapasitasnya.
"Penugasan selama 16 bulan di Area of Maritime Operation bukanlah tugas yang mudah, dan menjadi catatan sejarah penugasan terpanjang Satgas MTF TNI sejak tahun 2009," ujar Kasum.
Baca Juga: Prajurit TNI di Kongo Gelar Bukber dengan Pasukan Perdamaian Berbagai Negara
Sementara itu, Letkol Laut (P) Ludfy, S.T., MMDS., yang menjadi pimpinan Satgas MTF TNI mengatakan, para prajurit mengalami dinamika perubahan yang sangat tinggi selama masa penugasan.
