Kelima lima anaknya yang lain terlihat mondar-mandir, mendaftarkan kebutuhan dasar mereka yang kurang kepada pihak tenaga bantuan di lokasi pengungsian.
Hal serupa juga dialami Majda Abu Karesh, seorang ibu dari tujuh anak yang rumahnya di Beit Lahia hancur karena bom Israel.
Baca Juga: Waspada, Hujan Lebat Disertau Kilat Berpotensi Terjadi di Sebagian Indonesia
Karesh mengatakan bahwa keluarganya saatbini itu harus mencari makan sendiri berkenaan dengan kebutuhan pokok.
"Ini adalah perang keempat yang harus kami lakukan untuk mencari perlindungan di sekolah," katanya.
"Sudah lima hari kami tidur di lantai yang kosong, dan kami belum mendapat makanan atau persediaan apa pun dari UNRWA. Bahkan tidak ada air minum yang bersih, dan toilet berantakan." sambungnya.
Baca Juga: Ikatan Cinta Selasa 18 Mei 2021: Nino Selidiki Ayah Biologis Reyna, Al Minta Nino Menjauh
Tak berbeda jauh dengan Majda Abu Kares, seorang pria bernama Shaher Barda dan keluarganya juga terpaksa meninggalkan rumahnya dengan hanya pakaian di tubuh mereka,
Tidak ada uang atau barang yang bisa mereka bawa dari rumah karena serangan Israel terjadi sangat mendadak.
Barda mengatakan bahwa pihak badan pengungsian seolah kurang peduli dengan situasi yang tengah dialami para pengungsi.