JURNAL SOREANG - Militer Israel terus membombardir Palestina di wilayah Shati Jalur Gaza dengan roket.Akibatnya sepuluh orang dalam satu keluarga besar tewas seketika pada Sabtu 15 Mei 2021 pagi.
Pasalnya, sebuah kamp pengungsi di bangunan tiga lantai yang ditempati delapan anak dan dua wanita itu runtuh akibat serangan Israel.
Dikutip Jurnal Soreang dari Al Jazeera, hal ini berdasarkan keterangan petugas medis di daerah kantong Palestina.Seorang juru bicara penguasa Gaza, Hamas, menyatakan serangan udara mematikan itu sebagai "kejahatan perang".
Baca Juga: Alasan Zionis Israel Serang Gaza dan Kecaman Supermodel Gigi Hadid Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Tor Wennesland, utusan PBB untuk Timur Tengah, mengatakan dia "terkejut" dengan pengeboman Syati. Ia mencatat sebanyak 40 warga Gaza dan dua anak Israel telah tewas dalam beberapa hari terakhir.
"Anak-anak terus menjadi korban dari eskalasi yang mematikan ini. Saya tegaskan bahwa anak-anak tidak boleh menjadi sasaran kekerasan atau disakiti," tulisnya di Twitter. "Permusuhan harus dihentikan sekarang!"
Banyak sasaran di Gaza yang telah digemput pesawat-pesawat tempur Israel.Sebagai balasannya, gerilyawan Palestina telah menembakkan rentetan roket ke Israel selatan. Beberapa dari serangan roket itu gagal dan akhirnya jatuh tak jauh dari lokasi penembakan di area Gaza.
Sementara itu, ayah dari empat anak yang tewas, Muhammad al-Hadidi mengungkapkan kesedihannya."Dunia yang tidak adil melihat kejahatan ini," tegasnya di rumah sakit Shifa di Kota Gaza.