Sendawa dan Kentut Sapi Ternyata Menghasilkan 4 Persen Penyumbang Global Warming, Ini Penyebabnya

- 18 Maret 2021, 16:27 WIB
Ilustrasi: Pengolahan Susu Sapi sebagai teknologi pangan.
Ilustrasi: Pengolahan Susu Sapi sebagai teknologi pangan. /buku.kemendikbud.go.id/Tangkapan layar Buku Tematik Kelas 3 SD dan MI Tema 7

JURNAL SOREANG – Siapa sangka, hewan herbivora seperti sapi dapat menghasilkan gas yang berbahaya bagi lingkungan.

Hal itu dibuktikan setelah para ahli dunia melakukan riset secara berkala dari setiap peternakan di Eropa terkait dampak dan kadar gas yang dikeluarkan sapi.

Dilansir dari Reuters, sapi bersendawa dan kentut lebih dari yang mereka butuhkan, menurut sebuah perusahaan Swiss yang telah mengembangkan pakan yang mengurangi emisi metana dari peternakan guna membantu memerangi pemanasan global menjadi tawar-menawar.

Baca Juga: Setelah Catur Kini Badminton, Netizen Indonesia Bombardir Instagram BWF

Baca Juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Begini Kronologisnya

Seekor sapi menghasilkan setara dengan sekitar tiga ton karbon dioksida per tahun, kata Agolin, yang berbasis di Biere dekat Lausanne.

salah satu pendiri dan direktur pelaksana Kurt Schaller mengatakan kepada Reuters bahwa umpan spesialisnya dapat mengurangi itu hingga 10 persen.

“Kami menjual campuran kami sekitar 1 juta sapi per tahun ada sekitar 25-28 juta sapi di Uni Eropa, jadi persentasenya besar,” tuturnya.
Itu mewakili 300.000 ton pengurangan CO2 jika dijabarkan.

PBB mengatakan peternakan saja bertanggung jawab atas hingga 18 persen gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global.

Hampir seperempatnya berasal dari perut kembung sapi.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah