JURNAL SOREANG - Menurut laporan terbaru dari administrasi Produk Medis China melaporkan bahwa pemerintah China telah menyetujui untuk uji klinis pada sebanyak 16 vaksin buatan dalam mereka. Dari ke-16 itu, ada enam vaksin yang telah memasuki uji klinis tahap tiga.
Berdasarkan laporan dari IANS, vaksin tersebut merupakan produksi dari National Biotec Group di China yang berafiliasi dengan Sinopharm, dan vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech termasuk di antara yang disetujui.
Perusahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan masing-masing dari Administrasi Produk Medis China pada 30 Desember 2020, dan 5 Februari tahun ini, seperti dilansir dari IBTimes.
Selain vaksin yang tidak aktif, Cina telah mengadopsi empat pendekatan teknologi untuk vaksin Covid-19 yakni vaksin protein rekombinan, vaksin vektor adenovirus, vaksin asam nukleat dan vaksin yang menggunakan virus influenza yang dilemahkan sebagai vektor.
Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng saat Konferensi pers mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan 40,52 juta dosis vaksin Covid-19 kepada kelompok-kelompok masyarakat utama pada 9 Februari 2021.
Sementara itu, pada bulan September tahun lalu, Kepala Pencegahan Penyakit China, Gao Fu, telah menyatakan bahwa China tidak akan memerlukan program vaksinasi virus Corona baru.
Menurutnya, vaksinasi luas tidak diperlukan karena patogen secara efektif terkendali di China, setidaknya untuk saat ini.