Susahnya Membuat SIM di Jepang, Salah Satu Alasan TKI Pakai Sepeda?

Aah
6 November 2023, 06:17 WIB
Ilustrasi bersepeda, Susahnya Membuat SIM di Jepang, Salah Satu Alasan TKI Pakai Sepeda? /Pixabay/

JURNAL SOREANG - Proses mendapatkan SIM di Jepang adalah tantangan yang sering dihadapi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja atau tinggal di negara tersebut. 

Sebuah SIM diperlukan untuk mengemudikan mobil atau sepeda motor di Jepang, tetapi peraturan dan persyaratan yang ketat sering membuatnya sulit diperoleh. 

Artikel ini akan membahas mengapa proses mendapatkan SIM di Jepang begitu sulit, dan bagaimana hal ini mempengaruhi keputusan TKI untuk menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi.

Baca Juga: Patung Luffy di Jepang, Destinasi Wajib bagi TKI Pecinta One Piece

Peraturan dan Persyaratan yang Ketat

Jepang dikenal dengan peraturan dan persyaratan yang ketat dalam hal pengemudi. Untuk mendapatkan SIM, calon pengemudi harus melewati ujian tertulis yang memerlukan pemahaman mendalam tentang peraturan lalu lintas dan bahasa Jepang. 

Setelah itu, mereka harus melewati ujian praktik, yang mencakup tes berkendara di jalan raya. Jika seorang calon pengemudi gagal dalam salah satu ujian ini, mereka harus mengulangnya, yang bisa menjadi proses yang panjang dan mahal.

Ujian tertulis adalah tahap awal dalam proses mendapatkan SIM di Jepang. Ujian ini mencakup pemahaman tentang peraturan lalu lintas, tanda-tanda jalan, dan perilaku yang diharapkan dari pengemudi. 

Sebagian besar materi ujian tertulis disampaikan dalam bahasa Jepang, dan ini sering menjadi hambatan besar bagi TKI yang mungkin belum lancar berbicara bahasa Jepang.

Baca Juga: Menang di Gim Pertama Tapi Ganda Putri Apriyani/Siti Pilih Lepas Gelar Juara Hylo Open 2023, Ini Alasannya

Ujian praktik adalah tahap berikutnya dalam proses perolehan SIM. Calon pengemudi diharuskan untuk mengemudi di jalan raya sambil diawasi oleh seorang penguji. 

Mereka harus menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang aturan lalu lintas dan kemampuan berkendara yang aman. Bahasa Jepang juga menjadi kendala di sini, karena komunikasi dengan penguji harus dilakukan dalam bahasa tersebut.

Bahasa Jepang sebagai Kendala

Salah satu faktor utama yang menyulitkan TKI dalam mendapatkan SIM di Jepang adalah bahasa. 

Bahasa Jepang merupakan kendala besar dalam seluruh proses perolehan SIM. Ujian tertulis, ujian praktik, serta komunikasi dengan penguji semuanya memerlukan pemahaman bahasa Jepang yang cukup baik.

TKI yang mungkin belum lancar berbicara bahasa Jepang akan menghadapi kesulitan dalam memahami pertanyaan dan instruksi yang disampaikan dalam bahasa tersebut. 

Meskipun ada layanan penerjemah yang tersedia, pemahaman yang mendalam tentang peraturan lalu lintas dalam bahasa Jepang tetap diperlukan.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 6 November 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Ambil Langkah untuk Meningkatkan Kesehatan

Biaya yang Tinggi

Proses mendapatkan SIM di Jepang juga memerlukan biaya yang signifikan. Dalam banyak kasus, calon pengemudi harus mengikuti pelatihan tambahan untuk mempersiapkan ujian. 

Biaya pelatihan ini dapat menjadi mahal dan seringkali diperlukan agar calon pengemudi dapat berhasil dalam ujian praktik. Selain itu, biaya ujian dan biaya administrasi juga harus dikeluarkan.

Penting untuk diingat bahwa proses mendapatkan SIM tidak selesai setelah lulus ujian. Setelah diberikan SIM, pengemudi harus membayar biaya tahunan untuk memperbarui SIM mereka. Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada jenis SIM yang dimiliki.

Alternatif Transportasi

Karena berbagai tantangan yang terkait dengan mendapatkan SIM di Jepang, banyak TKI memilih untuk menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi.

Penggunaan sepeda tidak memerlukan SIM, sehingga menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan mudah diakses.

Sepeda merupakan sarana transportasi yang umum digunakan di Jepang, terutama di daerah perkotaan. Infrastruktur jalan yang baik untuk sepeda, seperti jalur sepeda yang terpisah dari jalan raya, membuatnya menjadi pilihan yang nyaman. Selain itu, sepeda juga ramah lingkungan dan menghemat biaya bahan bakar.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 6 November 2023, Kuda, Kambing, dan Monyet Pekerjaan Akan Menjadi Tantangan Hari Ini

Meskipun penggunaan sepeda mungkin kurang praktis dalam beberapa situasi, seperti dalam cuaca yang buruk atau ketika harus mengangkut barang berat, banyak TKI menemukan bahwa ini adalah pilihan yang layak untuk memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari mereka.

Dampak Lingkungan dan Kesehatan

Penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi juga memiliki dampak positif pada lingkungan dan kesehatan. 

Sepeda adalah sarana transportasi yang ramah lingkungan, tidak menghasilkan emisi gas buang, dan membantu mengurangi polusi udara. Ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Selain itu, penggunaan sepeda juga berdampak positif pada kesehatan individu. Mengayuh sepeda adalah bentuk latihan fisik yang baik, membantu memperbaiki kesehatan jantung dan kondisi fisik secara keseluruhan. 

TKI yang menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi dapat mengalami manfaat kesehatan ini.

Kesulitan Penggunaan Sepeda

Meskipun penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi memiliki banyak keuntungan, ada juga beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah cuaca.

Jepang mengalami musim yang berbeda-beda, termasuk musim dingin yang dingin dengan salju yang melimpah. Mengayuh sepeda dalam cuaca buruk bisa menjadi tantangan.

Selain itu, ketika harus mengangkut barang berat, seperti berbelanja di supermarket, penggunaan sepeda mungkin tidak praktis. Ini mengapa sebagian TKI masih mencoba untuk memperoleh SIM untuk kendaraan bermotor, meskipun dengan berbagai kesulitan.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 6 November 2023, Kelinci, Naga, dan Ular Pikirkan Segala Sesuatunya Secara Logis

Proses mendapatkan SIM di Jepang adalah tantangan yang sering dihadapi oleh TKI. Peraturan dan persyaratan yang ketat, bahasa, dan biaya yang tinggi merupakan hambatan utama. 

Akibatnya, banyak TKI memilih untuk menggunakan sepeda sebagai alternatif yang lebih terjangkau dan mudah diakses. Penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi memiliki banyak keuntungan, seperti penghematan biaya, dampak positif pada lingkungan, dan manfaat kesehatan. Namun, ada juga tantangan, terutama terkait dengan cuaca dan pengangkutan barang berat.

Mengingat tantangan dalam mendapatkan SIM di Jepang, penggunaan sepeda adalah solusi yang masuk akal bagi banyak TKI. Ini adalah contoh bagaimana kendala birokrasi dan bahasa dapat mempengaruhi keputusan sehari-hari dalam kehidupan para TKI di Jepang.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler