Apa Pentingnya Aksi Mogok Kerja yang Dilakukan 160 Ribu Penulis dan Aktor Hollywood? Ini Jawabannya

21 Juli 2023, 14:44 WIB
Apa Pentingnya Aksi Mogok Kerja yang Dilakukan 160 Ribu Penulis dan Aktor Hollywood? Ini Jawabannya /IMDB /

JURNAL SOREANG – Sebanyak 160 ribu aktor Hollywood kini telah bergabung dengan belasan ribu penulis untuk melakukan aksi mogok kerja yang sudah berlangsung sejak awal Mei lalu menyusul kegagalan sekikat pekerja dan asosiasi studio atas ‘UMR Hollywood 2023’.

Aksi mogok kerja ini menjadi yang pertama dalam 60 tahun terakhir, Ketika penulis dan actor Hollywood Bersatu terkait dengan pembaharuan ‘UMR Hollywood’.

 

Dampak dari mogok kerja ini pun tak main – main. Para penulis dan akor merupakan unsur penting dalam industri film Hollywood dan dampak dari aksi ini mulai terasa walau hanya baru dua bulan aksi mogok ini dilaksanakan.

Apa Sih Yang Menjadi Pemicu Aksi Mogok Kerja Di Amerika Serikat Kali Ini ?

Aksi ini dilakukan oleh penulis dan aktor Hollywood ini bermula dari durasi kesepakatan gaji (UMR) para kreatif mulai kadaluarsa bulan Juli ini.

Di Hollywood, para pekerja kreatif memiliki standar gaji yang disepakati antara asosiasi studio, Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP) dan serikat pekerja.

Baca Juga: CEO Disney Berikan Tanggapan Terkait Penulis dan Aktor Mogok Kerja : Ini Sangat Mengganggu

Pada pembaharuan kali ini, secara umum para serikat pekerja menuntut kenaikan standar nominal pembayaran, royalti konten yang rilis secara streaming, pembatasan kecerdasan buatan AI demi perlindungan pekerja kreatif serta pembatasan durasi kerja.

Serikat penulis, Writers Guild of America (WGA) menilai dengan pengajuan baru mereka untuk tahun 2023, para penulis secara total bisa mendapatkan hingga US$ 429 juta atau setara dengan Rp6,4 triliun pertahun, sementara AMPTP hanya menawarkan US$86 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun.

Sementara hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa isi dari tuntutan serikat aktor atau Screen Actors Guild – American Federation and Radio Artists (SAG – AFTRA) yang diajukan ke AMPTP untuk ‘UMR Hollywood 2023’. Namun tawaran AMPTP ditolak oleh SAG AFTRA.

 

Dengan penolakan tersebut, SAG AFTRA memilih untuk bergabung dengan rekan – rekan mereka di WGA untuk mogok kerja dan terlibat dalam berbagai proyek serta acara di industry film sejak Jumat 14 Juli 2023 waktu Amerika Serikat.

Menurut sistem industri yang menjadi pedoman di Hollywood, ‘UMR’ untuk para pekerja kreatif ini harus direvisi dan diperbaharui setiap tiga tahun. Terakhir kali, ‘UMR Hollywood’ yang berlaku adalah versi yang saat ini sudah kadaluarsa pada bulan Juli 2023.

Terdapat tiga serikat pekerja dengan ‘UMR Hollywood 2020’ kadaluarsa di tahun ini, yaitu untuk penulis, sutradara, dan aktor.

Kadaluarsa ‘UMR’ untuk penulis kadaluarsa pada awal Mei lalu untuk sutradara dan aktor kadaluarsa pada pertengahan bulan Juni 2023.

Baca Juga: Mencengangkan! Walau ada Aksi Mogok Kerja, tapi House of the Dragon Tetap Syuting Season 2

Di sisi lain, pengajuan revisi dari ‘UMR Hollywood’ ini juga dipengaruhi oleh perubahan tren di insutri film pasca pandemi Covid – 19 melanda.

Selama pandemi antara tahun 2020 hingga 2022, layanan streaming menjadi media yang banyak digunakan oleh studio film hingga meraup banyak keuntungan,

Disney pun juga merilis Disney+ dan Netflix pun meraup pendapatan yang lebih besar karena mereka liris layanan streaming lebih awal ketimbang studio film lainnya semasa pandemi.

Banyak studio film yang berlomba – loba merilis layanan streaming mereka sendiri seperti Warner Bros – Discovery yang merilis Max pada tahun 2020 dan Paramount Picture yang merilis Paramount+ di tahun 2021.

 

Namun tren perilisan ini rupanya belum tercantum secara rinci dalam ‘UMR Hollywood’ dalam penjanjian versi 2020, terutama terkait royalty. Terutama studio yang menjadi pemilik dari layanan streaming ini sangat enggan merilis jumlah pendapatan atau jumlah penonton konten dan film mereka.

Ini ini berbeda jauh dengan perilisan film di bioskop atau layer kaca, di bioskop ada distributor film yang akan merilis jumlah pendapatan box office setiap filmnya. Di layer televisi pun ada berbagai macam Lembaga yang akan merilis data share dan penonton.

Berdasarkan artikel yang dipublis oleh Variety, SAG AFTRA sendiri merekomendasikan penggunaan pihak ketiga untuk melacak penonton streaming bila studio film masih enggan membuka data penonton.

Baca Juga: Alasan Mengapa Tanggal Rilis The Boys Season 4 Ditunda, Akibat Aksi Mogok WGA Lagi?

Namun sayangnya gagasan ini tidak membuahkan hasil dan tidak disetujui. Selain itu perkembangan teknologi pun seperti kecerdasan buatan (AI) dalam tiga tahun terakhir juga berkembang sangat pesat sehingga penggunaan AI pun mulai digunakan dalam sejumlah film.

Penggunaan AI juga dianggap sebagai alternatif perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja yang bisa jadi solusi mereka agar bisa memotong anggaran pengeluarakan untuk produksi juga memperbesar pemasukan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler