JURNAL SOREANG - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak negara-negara anggota untuk segera meningkatkan pendanaan guna membantu lebih dari dua juta warga Palestina.
Ini mengikuti kebutuhan mendesak setelah serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di wilayah pendudukan kota Jenin di Tepi Barat, lapor Anadolu Agency.
"Akibat kerusakan infrastruktur yang signifikan, seluruh kamp terputus dari pasokan airnya dan beberapa warga kehilangan rumah mereka," kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq kepada wartawan pada 7 Juli 2023.
Dia mengatakan, PBB akan memprioritaskan perbaikan sistem air dan saluran pembuangan dalam beberapa hari ke depan, selain mendistribusikan bantuan pangan dan uang tunai serta dukungan psikososial, terutama untuk anak-anak.
Dia menambahkan, bahwa langkah-langkah untuk mengurangi risiko bahan peledak yang tidak meledak juga penting.
"Untuk mendukung upaya ini, kami mendesak negara-negara anggota untuk meningkatkan pendanaan mereka untuk tanggap kemanusiaan," katanya.
Rencana tanggap kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki hanya didanai 20 persen.
Sementara itu, Koordinator Kemanusiaan untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Lynn Hastings, juga memberikan pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) tentang situasi di Jenin baru-baru ini.
Dewan beranggotakan 15 orang mengadakan pembicaraan kemarin untuk membahas serangan Israel terhadap Jenin.
Tentara Israel mundur dari Jenin Rabu pagi, mengakhiri operasi militer terbesarnya di kota itu dalam lebih dari 20 tahun.
Sedikitnya 12 warga Palestina tewas, termasuk lima anak, dan lebih dari 140 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Serangan itu, yang dimulai pada Senin, juga menyebabkan kehancuran di kota-kota di Tepi Barat, dengan puluhan rumah, kendaraan, toko, dan utilitas hancur.***