Swedia, Finlandia, dan Turki Adakan Pembicaraan di NATO, Apakah Turki Sudah Menerima Mereka Bergabung?

11 Maret 2023, 06:05 WIB
Deskripsi:Swedia, Finlandia, dan Turki Mengadakan Pembicaraan NATO, Apakah Turki Sudah Tidak Keberatan Mereka Bergabung dengan NATO? /Facebook/

JURNAL SOREANG-Turki telah mengakui bahwa Swedia dan Finlandia telah mengambil langkah konkret untuk memenuhi kekhawatiran Ankara atas tawaran mereka untuk bergabung dengan NATO.

Ketiganya akan mengadakan pertemuan lebih lanjut, kepala negosiator Swedia dalam proses aksesi mengatakan pada Kamis (9 Maret).

Swedia dan Finlandia mendaftar tahun lalu untuk bergabung dengan NATO, tetapi menghadapi keberatan tak terduga dari Turki.

Turki beralasan kedua negara itu menampung anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Ankara dan sekutu Baratnya.

 "Kami melihat bahwa Turki mengakui bahwa Swedia dan Finlandia telah mengambil langkah konkret dalam perjanjian ini, yang merupakan pertanda baik," kepala negosiator Oscar Stenstrom mengatakan pada konferensi pers di markas NATO setelah pembicaraan trilateral dilanjutkan.

"Sedikit langkah maju, pembicaraan telah dimulai kembali dan kami sepakat bahwa kami akan terus bertemu dan saya tidak bisa mengatakan kapan tepatnya."

Juru bicara Presiden Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh Swedia dan Finlandia untuk mengatasi masalah keamanan Ankara adalah positif, tetapi tidak cukup untuk meratifikasi Turki atas tawaran NATO mereka.

"Kami sekali lagi menyoroti masalah dan harapan keamanan Turki," katanya.

"Langkah-langkah yang akan diambil oleh negara-negara akan menentukan arah dan kecepatan masalah ini."

Baca Juga: Finlandia Memberikan Lampu Hijau Awal untuk Masuknya Pasukan NATO, Ads Apa?

Pada bulan Januari, Turki menangguhkan pembicaraan yang dibuat sebagai bagian dari kesepakatan trilateral yang disepakati di Madrid tahun lalu yang bertujuan untuk memperlancar proses aksesi Finlandia dan Swedia.

Penyebab langsungnya adalah protes di dekat kedutaan Turki di Stockholm di mana seorang politikus sayap kanan membakar salinan kitab suci umat Islam, Alquran.

Tetapi Ankara secara konsisten mengatakan bahwa Swedia secara khusus telah gagal mengimplementasikan bagiannya dari perjanjian Madrid.

Stenstrom mengatakan Swedia telah memenuhi bagiannya dari tawar-menawar.

Sebagai bagian dari upayanya untuk meyakinkan Turki bahwa mereka menganggap serius ketakutannya terhadap militan.

 

Pemerintah akan memperkenalkan undang-undang anti terorisme baru ke parlemen minggu ini.

Undang-undang baru, yang dimulai pada 2017 setelah sebuah truk dikendarai ke kerumunan di Stockholm yang menewaskan lima orang, akan mengkriminalkan "partisipasi dalam organisasi teroris", kata pemerintah.***

Ikuti dan share di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang,  YouTube Jurnal Soreang ,  Instagram @jurnal.soreang  dan  TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler