Mengapa Turki Sering Kena Gempa Bumi dengan Korban Jiwa yang Sangat Besar? Berikut Jawabannya

8 Februari 2023, 22:01 WIB
Upaya pencarian korban yang tertimpa puing-puing bangunan roboh akibat gempa besar yang melanda Turki /AFP/ /

JURNAL SOREANG - Gempa bumi yang kuat dengan magnitudo 7,8 telah menghantam negara Turki bagian tenggara dan bagian utara Suriah pada dini hari Senin pagi, 6 Januari 2023.

Bencana ini menewaskan setidaknya 11.000 nyawa dan sekira 23 juta orang terkena dampak. Jumlah korban masih terus bertambah.

Gempa mengguncang pada pukul 4.17 pagi waktu setempat di dekat kota Gaziantep. United States Geological Survey melaporkan bahwa terdapat beberapa kali gempa susulan, termasuk salah satunya adalah gempa besar dengan magnitudo 7,5 di kawasan yang sama.

Baca Juga: Mengapa Gempa Turki dan Suriah Sangat Kuat dan Tewaskan Puluhan Ribu Masyarakat? Berikut Kata Profesor Jepang

Gempa awal yang merupakan salah satu gempa terdahsyat yang mengguncang Turki selama beberapa dekade ini telah merobohkan seluruh blok apartemen.

Ribuan bangunan dilaporkan runtuh, dengan sebagian besar memakan korban jiwa di provinsi yang terletak di paling selatan Turki, yakni Hatay.

Rupanya, Turki merupakan negara yang rentan terkena musibah gempa bumi. Tingginya tingkat kecenderungan Turki tertimpa bencana gempa bumi dikarenakan oleh lokasi negara ini yang terletak di titik temu tiga lempengan tektonik.

Lokasi negara Turki telah mengakibatkan gempa bumi besar berulang kali selama satu abad terakhir.

Baca Juga: UPDATE Gempa Turki, Recep Tayyip Erdogan: 3.549 Meninggal Dunia di Turki dan 1.600 di Suriah, Jadi Total 5.151

Lempeng tektonik, atau massa daratan ini, yang merupakan lapisan kulit bumi yang paling luar, terus bergerak dan saling bertabrakan. Gempa bumi paling sering terjadi di garis patahan lempeng.

Berdasarkan data dari Kandili Observatory and Earthquake Research Institute di Bogazici University, Turki, telah terjadi sepuluh gempa bumi paling mematikan yang menimpa Turki, tepatnya sejak tahun 1930.

Fenomena ini selalu memakan korban lebih dari 2.000 nyawa. Pada bulan Desember 1939, gempa besar berkekuatan 7,8 melanda dekat kota Erzincan di Turki bagian Timur, dan telah menewaskan sebanyak 32.968 orang.

Baca Juga: Turki Dilanda Gempa, Ribuan Jadi Korban, Berikut Imbauan KBRI bagi WNI yang Tinggal Disana

Gempa paling mematikan sejak bencana 1939 terjadi kembali pada Agustus 1999 dengan kekuatan 7,4 melanda kota Izmit bagian barat, di wilayah Marmara. Sebanyak 17.480 orang tewas dan lebih dari 43.000 korban terluka.

Menurut Otoritas Manajemen Bencara dan Darurat Negara (AFAD), tercatat bahwa pada tahun 2022 lalu sebanyak 22.000 guncangan gempa terjadi di Turki.

Sebagian besar negara Turki terletak pada lempeng tektonik Anatolia, yang berada di antara lempeng utama Eurasia dan Afrika, dan sebagian kecil berada di lempeng Arab.

Baca Juga: Kabar Terkini Gempa Dahsyat yang Guncang Turki dan Suriah, Diperparah dengan Kondisi Berikut Ini

Saat lempeng-lempeng ini bergerak dan saling bergesekan, maka akan terjadi penekanan ke atas dan ke bawah antar lempeng satu sama lain.

Ketika gesekan lempeng-lempeng akhirnya terlepas akibat penumpukan tekanan, maka lempeng ini melepaskan sejumlah energi yang dirasakan dalam bentuk gempa bumi, atau bisa juga dalam bentuk tsunami apabila lempeng-lempeng tektonik bertemu di bawah air.

Gempa yang terjadi pada Senin lalu, 6 Februari 2023, merupakan gempa bumi paling parah yang melanda negara Turki sejak 1999. Kondisi pun diperparah karena di wilayah tersebut mengalami badai salju.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler