JURNAL SOREANG - 12 jam setelah terjadi gempa di Turki dengan kekuatan 7,8 Magnitudo, sedikitnya 1.500 orang meninggal dunia dan ribuan orang lainnya mengalami luka-luka.
Dikutip jurnalsoreang dari laman The Guardian, Senin, 6 Februari 2023 malam WIB, jumlah korban meninggal dunia diperkirakan akan terus bertambah.
Soalnya, operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki masih terus berlangsung. Terlebih, jumlah bangunan yang hancur dan roboh lebih dari 3.000 bangunan.
Baca Juga: Luar Biasa! Sejumlah Alasan Mengapa Song Hye Kyo Disebut 'Adil' Saat Bercerai, Nomer 3 Bikin Kagum?
Diperkirakan, masih banyak korban yang terperangkap dalam bangunan yang roboh tersebut.
Pejabat Turki melaporkan sampai saat ini 1.014 orang meninggal dunia akibat gempa bumi dan 5.383 mengalami luka-luka, serta 2.818 bangunan hancur/roboh.
Sementara, Kementerian Kesehatan Suriah melaporkan lebih dari 326 orang meninggal dunia dan 1.042 mengalami luka-luka.
Gempa bumi pertama terjadi dengan kekuatan 7,8 Magnitudo yang merupakan gempa terdahsyat di Turki dalam 84 tahun terakhir atau sejak 1939.
Gempa bumi tersebut dirasakan hingga Siprus dan Kairo (Mesir).
Kemudian, gempa bumi susulan atau gempa kedua terjadi dengan kekuatan 7,7 Magnitudo yang berlokasi 67 km timur laut Kahramanmaras, Turki.
President Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan gempa bumi yang menimpa negaranya adalah yang terdahsyat sejak tahun 1939.
Recep Tayyip Erdogan menambahkan jumlah korban meninggal dunia diperkirakan akan terus bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung.***