Matahari Akan Melintas Tepat di Atas Kabah, Fenomena Alam yang Bisa Verifikasi Arah Kiblat

24 Mei 2022, 22:03 WIB
Ilustrasi Matahari akan melintas tepat di atas Kabah. /Pexels.com/Pixabay

JURNAL SOREANG - Sebuah fenomena alam akan terjadi dimana Matahari akan kembali melintas tepat di atas Kabah.

Fenomena yang dikenal dengan istilah istiwa a’zham atau rashdul qiblah ini bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib menuturkan, ketika matahari melintas di atas Ka’bah, bayangan semua benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk lurus ke arah kiblat.

Baca Juga: Jelang Final Liga Champions, Karim Benzema Beri Tanggapan Menohok Soal Kisruh Kylian Mbappe dan Real Madrid

“Rashdul qiblah bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat. Peristiwa alam ini terjadi pada 27 dan 28 Mei 2022 pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” ujar Adib seperti dilansirkan laman resmi Kemenag, Selasa 24 Mei 2022.

Menurut Adib, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat. Benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus.

“Selain itu, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom. Bisa juga menggunakan jam digital di ponsel masing-masing,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Fakta Striker Ganas Timnas Prancis di Piala Dunia 2022 Kylian Mbappe, Crazy Rich yang Hobby Beramal!

Berikut cara penentuan arah kiblat saat matahari melintas di atas Ka’bah:

1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari.

2. Gunakan benda atau tongkat yang lurus, bisa juga menggunakan benang berbandul.

3. Siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG.

Baca Juga: Hasil Drawing Babak Kualifikasi Piala Asia U17, Indonesia 1 Grup dengan Musuh Bebuyutan

4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul.

5. Tunggu hingga waktu rashdul qiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut.

6. Setelah itu, tandai ujung bayangan dan tarik garus lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul.

7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler