JURNAL SOREANG – Berikut tips dan trik lolos seleksi kerja di negara Malaysia, menurut pengalaman TKI.
Bekerja di luar negeri seperti di Malaysia menjadi pilihan beberapa warga Indonesia.
Gaji yang dianggap lebih besar menjadi salah-satu daya tarik warga Indonesia untuk bekerja di luar negeri seperti di Malaysia.
Tentu tidak serta merta semua orang bisa bekerja di Malaysia. Sebab harus melalui tahapan tes.
Berikut tips lolos seleksi jadi TKI di pabrik Malaysia, menurut Amalia Zaida, seorang TKI di Malaysia.
Baca Juga: Cari Lowongan Kerja? Berikut Cara Melamar Kerja di Negara Malaysia, Menurut Pengalaman TKI
- Niat
Niat merupakan hal utama yang harus dimiliki. sebab menurutnya semua diawali niat.
Jika seseorang memiliki niat yang kuat, maka akan menjadi modal berharga untuk menjalani test atau seleksi.
Selain itu, mintalah izin terlebih dahulu kepada orang tua dan keluarga di kampung halaman.
Sebab menurutnya dukungan keluarga akan berpengaruh dalam test atau seleksi TKI di Pabrik Malaysia.
- Cari informasi sebelum melamar
Mencari informasi sebelum melamar ke pabrik atau kilang yang dituju merupakan faktor penting.
Jangan sampai pabrik yang dituju tidak memiliki kebijakan yang tidak sesuai dengan diri pelamar.
Selain itu, seorang HR yang melakukan seleksi pasti akan lebih tertarik kepada peserta seleksi yang banyak pengetahuan tentang perusahaannya.
- Percaya diri
Percaya diri saat menjalani test merupakan hal yang harus dilakukan.
Jangan sampai terlihat ragu atau kaku saat menjalani test khususnya test wawancara.
Bersikap tenang, ramah dan murah senyum lah yang harus dilakukan oleh seorang peserta seleksi.
Peserta seleksi yang murah senyum dan bersikap tenang akan lebih disenangi oleh HR.
- Sopan santun
Sopan santun merupakan hal yang wajib dimiliki oleh seorang peserta seleksi.
Ketika test wawancara jangan sesekali meletakkan tangan di atas meja. Sebab hal tersebut bisa dianggap kurang sopan.
Selalu bersikap ramah akan lebih disenangi oleh HR.
Demikian tips lolos seleksi jadi TKI di pabrik atau kilang Malaysia, menurut Amalia Zaida yang merupakan seorang TKI di Malaysia yang bekerja di pabrik.***