JURNAL SOREANG - Filipina atau Republik Filipina adalah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia.
Filipina merupakan negara kepulauan yang terletak di Lingkar Pasifik Barat, negara ini terdiri dari 7.107 pulau.
Selama ribuan tahun, warga kepulauan Filipina telah mengembangkan sistem cocok tanam padi yang sangat maju, yang menyediakan makanan pokok bagi masyarakatnya.
Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia setelah Perang Dunia II, namun kemudian mulai tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo kolonial.
Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber. Selain fakta satu-satunya negara yang menggunakan Bahasa Tagalog, ternyata ada dua wilayah di Filipina berdarah Minangkabau, simak fakta lainnya tentang Filipina.
1. Bahasa Inggris menjadi bahasa kedua yang digunakan oleh masyarakat Filipina
Filipina adalah negara di bagian Asia Tenggara yang menggunakan bahasa Inggris dalam kesehariannya.
Meski hanya bahasa kedua, ini memberikan keuntungan bagi wisatawan yang berasal dari mancanegara agar tidak mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.
2. Filipina adalah negara kepulauan
Palawan, Cebu, Panglao, dan Bohol, beberapa pulau yang memikat hati para wisatawan untuk datang ke sini.
Lebih dari 7000 pulau dimiliki oleh Filipina, Karena banyak pulau wisata yang dapat dijadikan pilihan untuk berlibur ketika berkunjung ke Filipina.
3. Adobo, kuliner populer di Filipina bahkan menjadi makanan nasional di negara ini
Di Indonesia, adobo hampir serupa dengan semur ayam meski di Filipina adobo dapat dimasak dengan menggunakan daging sapi atau babi.
Kuliner ini begitu populer dan menjadi makanan nasional karena selain rasanya yang nikmat, adobo dapat bertahan lama karena proses pengolahannya yang unik.
Baca Juga: Penutupan Bursa Transfer, Teddy Beri Sinyal Stefano Lilipaly Gabung Persib? Cek Faktanya
Makanan yang dikenalkan oleh bangsa Spanyol ini memiliki ciri khas manis yang berasal dari kecap.
Selain itu, ada pula penambahan cuka saat pengolahan daging karena bahan ini dianggap mampu membuat makanan bertahan lama alias tidak mudah basi.
4. Gereja Baroque Filipina, salah satu warisan dunia di negara ini yang pertama kali terdaftar di UNESCO
Total ada sekitar enam situs di Filipina yang masuk dalam daftar UNESCO. Gereja Baroque Filipina, menjadi situs warisan dunia yang pertama kali terdaftar di UNESCO tepatnya pada tahun 1993.
Tidak hanya sekedar tempat ibadah, gereja ini telah ada sejak bangsa Spanyol singgah di Filipina. Dan menjadi salah satu tempat bersejarah di Filipina yang banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan.
5. Jeepney adalah transportasi umum yang cukup terkenal di Filipina
Filipina ketika menemukan transportasi darat yang satu ini. Jeepney namanya, tampak depan memang seperti mobil jeep dan dapat menampung penumpang mulai dari 15-25 orang.
Jeepney identik penuh warna. Jadi, jangan lewatkan serunya naik jeepney ketika berkunjung ke Filipina.
6. Kota Manila didirikan oleh Raja Sulaeman, seorang ulama Minangkabau
Wilayah Filipina yang berdarah Minangkabau adalah kota Manila, tempatnya. Ibu kota ini didirikan oleh Raja Sulaeman seorang ulama berdarah Minangkabau.
Sebelum menjadi kota pesat dan modern seperti sekarang, dahulu Manila adalah kawasan Kerajaan Manila yang dipimpin oleh Raja Sulaeman.
Baca Juga: Penutupan Bursa Transfer, Teddy Beri Sinyal Stefano Lilipaly Gabung Persib? Cek Faktanya
Menurut antropolog Mochtar Naim di bukunya yang berjudul “Merantau: Causes and Effects of Minangkabau Voluntary Migration” menyebutkan jika Raja Sulaeman diperkirakan adalah keturunan Minangkabau.
7. Cikal bakal Kesultanan Sulu yang berdiri di wilayah Mindanao didirikan oleh Raja Bagindo Ali, ulama asal Minangkabau
Sekitar abad ke-13, Raja Bagindo Ali datang ke Sulu, salah satu pulau yang berada di wilayah Mindanao. Di Sulu, Raja Bagindo meneruskan dakwah yang sebelumnya telah disyiarkan oleh ulama keturunan Arab yaitu Karim Ul-Makhdum.
Hingga akhirnya pada tahun 1450, seorang ulama Arab asal Johor mempersunting putrinya.
Ketika Raja Bagindo Ali meninggal, Sharif ul-Hashim Syed Abu Bakr, yang tak lain adalah menantunya memproklamirkan berdirinya Kesultanan Sulu.
Baca Juga: Putri Sultan Hassanal Bolkiah Gelar Pernikahan Pada Januari 2022, Pesta Mewah 10 Hari!
Karena itulah, Raja Bagindo Ali dikenang dalam sejarah Filipina bukan hanya ulama. Melainkan seorang raja yang menjadi cikal bakal berdirinya Kesultanan Sulu di wilayah Mindanao, Filipina.***