JURNAL SOREANG – Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan berita dari selebritis tanah air, yaitu Ashanty yang dinyatakan positif corona varian Omicron sepulang liburan dari Turki, negara yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Ashanty berlibur ke Turki bersama keluarga Gen Halilintar. Di negara yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan ini, Ashanty juga bertemu dengan keluarga besarnya.
Dibalik kehebohan berita tentang Ashanty yang terkena corona varian Omicron seusai berlibur dari Turki, membuat kita sedikit mengulik kembali tentang sosok Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan tercatat sebagai salah satu pemimpin dunia yang berasal dari keluarga sederhana dengan ekonomi yang pas-pasan.
Selama muda, ia tidak gengsi untuk membantu orang tuanya berjualan dipinggir jalan.
Dikutip dari usnews berikut ini adalah 10 fakta tentang Recep Tayyip Erdogan, Presiden Negara Turki.
Baca Juga: Waduh! Kesultanan Brunei Terancam Bangkrut, Benarkah Sumber Minyaknya Kian Menipis? Cek Faktanya
1. Recep Tayyip Erdogan, lahir pada 26 Februari 1954. Ia memulai karir politiknya sebagai walikota Istanbul, Turki dari tahun 1994 sampai 1998.
2. Pada tahun 1999, Presiden yang kerap dipanggil Erdogan ini dijatuhi hukuman 10 bulan penjara tetapi dibebaskan setelah menjalani empat bulan kurungan.
Erdogan dihukum karena dianggap menghasut kebencian antar agama setelah membaca sebuah puisi Islam.
3. Erdogan menjabat sebagai perdana menteri Turki selama 11 tahun, dimulai pada tahun 2003.
4. Pada tahun 2014, Erdogan menjadi presiden Turki pertama yang dipilih secara langsung. Namun, kurang dari dua tahun kemudian, militer melakukan kudeta untuk menggulingkannya pada Juli 2016.
5. Dia bersekolah di sekolah Islam sebelum mendapatkan gelar manajemen dari Universitas Marmara, di Istanbul.
6. Sebelum memulai karir politiknya, Erdogan juga bermain sepak bola semi-profesional.
7. Erdogan menikah dengan istrinya, Emine Erdogan pada 1978 dan memiliki dua putra serta dua putri.
8. Selama menjabat sebagai walikota Erdogan dipuji karena telah meningkatkan Istanbul, tapi sejak itu pula ia dikritik sebagai pemimpin otokratis yang membungkam oposisi dan perbedaan pendapat.
9. Saat remaja Erdogan pernah berjualan es lemon serta roti khas Eropa di pinggir jalan untuk membantu orang tuanya.***