JURNAL SOREANG - Pada 1632 Raja Gustav II menggambarkan istrinya sebagai wanita yang sangat sakit.
Sejarah mencatat bahwa ada beberapa alasan tentang kondisi sangat sakit pada Ratu Maria Elenora, yaitu:
1. Dia telah kehilangan tiga bayi
2. Dia juga masih merasa dirinya sebagai orang asing yang terisolasi di negeri yang tidak bersahabat
3. terlebih lagi sekitar 1627 saudara laki-lakinya bergabung dengan musuh Swedia.
4. sementara itu nyawa suaminya selalu terancam saat menjalankan kampanye militer
Pada 1627 Gustav II sakit dan juga terluka dan dua tahun kemudian Raja melarikan diri di Stuhm.
Berbeda dengan Sang Ratu, Gustav II Adolf berusaha mengabadikan diri untuk putrinya dan mencoba membesarkan Christina sebagai anak laki-laki.
Pada usia dua tahun Putri Christina bertepuk tangan dan tertawa kegirangan ketika meriam besar kastil kalmar diledakkan sebagai penghormatan kerajaan.
Setelah itu Gustav kedua Adobe sering membawa Putri kecilnya dalam kegiatan tinjauan militer.
Maria eleonora hanya menunjukkan sedikit kasih sayang untuk Putri Christina sehingga dia tidak diizinkan untuk mengasuhnya
Sang putri ditempatkan dalam perawatan saudara tiri Gustav kedua Adobe yaitu catalina dan kanselir Excel of sentient
Pada 1632 Gustav kedua Aldo percaya bahwa rancangan Habsburg untuk supremasi Baltik mengancam keberadaan Swedia dan juga kebebasan beragamanya
Sehingga tak lama kemudian sang raja harus kembali ke medan perang. Sebelum pergi perang raja Gustav II Adolf berpesan kepada Axel of sestiana.
Raja itu mengakui ika sesuatu terjadi pada saya, keluarga saya akan pantas mendapatkan belas kasihan anda.
Ibu yang kurang akal sehat, putrinya di bawah umur. PPutusasa jika mereka memerintah dan berbahaya jika orang lain datang untuk memerintah atas mereka.
Pada awal November 1630 Raja Gustav II Adolf pergi ke Erfurt untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Maria Eleonora yang telah berada di Jerman sejak musim dingin sebelumnya.
Baca Juga: 10 Raja dan Ratu Tertua di Dunia dengan Usia Pemerintahan Paling Lama, Ada yang 68 Tahun Berkuasa!
Dalam pertempuran Lutsen, raja yang berusia 39 tahun tersebut tertembak dari belakang oleh musuh setelah jatuh dari kudanya
Pada 1633 Ratu Maria kembali ke Swedia dengan tubuh suaminya yang dibalsem. Putri Christina yang berusia tujuh tahun datang dengan prosesi ke kapal untuk dipertemukan dengan ibunya.
Dia berkata, “Saya memeluk Ratu Ibu saya dia menenggelamkannya saya dengan air matanya dan praktis terdekat saya dalam pelukannya.”***