Sadis ! Ratu Madagaskar Ini Bisa Hukum Mati Rakyatnya Hanya Karena Bertemu di Mimpi

27 Desember 2021, 22:15 WIB
Ratu Ranavalona di Madagaskar yang terkenal kejam pada abad ke-18/instagram @historyroyalwmn /

JURNAL SOREANG - Sejarah mengenai adanya raja dan ratu yang sadis dan brutal seolah tak pernah habis dibahas, begitu pula dengan kisah seorang Ratu di Madagaskar, Ranavalona.

Ratu Ranavalona yang diketahui memimpin dari tahun 1829 hingga 1861 ini dituduh bertanggung jawab atas kematian jutaan orang Madagaskar.

Di bawah kendali sang ratu sepeninggal wafatnya raja, kepemerintahan Madagaskar menjadi semacam teror di bawah kekuasaannya.

Baca Juga: Setelah Duel Lawan Winson, Ericko Lim Akui Dirinya Salah: Waktu Itu Lagi Emosi

Ranavalona menjungkalkan hampir semua kebijakan suaminya dan menjalankan banyak aksi keji sebagai gerakan politiknya

Dia mengusir para misionaris, menghentikan perjanjian perdagangan dengan Prancis dan Inggris, serta berjuang melawan serangan angkatan laut Prancis. 

Ranavalona membunuh semua rival termasuk keponakannya sendiri yang semula didapuk menggantikan tahta suaminya, bahkan ia juga mengunci ibu keponakannya itu hingga mati kelaparan.

Baca Juga: Dukcapil Kemendagri Merespon Viralnya Dokumen Pribadi Susi Pudjiastuti di Medsos, Berikut Keterangannya

Selama pemerintahan Ranavalona, ​ musuh dan keturunannya akan dibuang perlahan-lahan ke dalam air mendidih dan minyak atau diikat dengan tali untuk dibakar hidup-hidup.

Dia juga bisa menempatkan target yang lain ke dalam peti mati dan dikubur ke dalam lubang dengan tanah yang disirami air secara terus menerus.

Ranavalona mengikuti tradisi kerja paksa sebagai ganti pembayaran pajak dalam bentuk uang atau barang.

Baca Juga: Wajib Tahu! Fakta Unik Korea Selatan yang Keren, No 1 Tak Masuk Akal

Dia menjual rakyatnya sebagai budak untuk meningkatkan ekonomi negara.

Ia menciptakan kondisi buruh yang brutal, tinggal jauh dari rumah, dan kematian terkait kekurangan gizi.

Orang-orang ini bisa dianggap pengkhianat, korban perang, atau pelanggar pajak.

Baca Juga: Pernyataan Mengejutkan Listy Chan Usai Putus dari Ericko Lim: Aku Cuma Sampah, Semoga Dia Bahagia

Kira-kira 20.000 hingga 30.000 rakyat kehilangan nyawa mereka setiap tahun karena berbagai pelanggaran.

Bahkan kekejamannya di luar nalar, konon Ratu Ranavalona akan menghukum mati penduduk Madagaskar jika mereka datang dalam mimpinya tanpa diminta atau tanpa pemberitahuan.

Terlepas dari kekejaman Ratu Ranavalona, ​​negara itu berhasil berkembang. Madagaskar makmur sebagai kekuatan militer dan akademis di bawah bimbingan seseorang asal Perancis yang kemudian menjadi kekasih sang ratu.

Hingga akhirnya, pada 16 Agustus 1861, Ranavalona meninggal pada usia 79 tahun.
***

Editor: Sam

Sumber: Historyofyesterday.com

Tags

Terkini

Terpopuler