JURNAL SOREANG – Banyak budaya dan tradisi tradisional dari suku di Afrika yang telah dihentikan karena menimbulkan permasalahan.
Akan tetapi, berbeda dengan yang dilakukan dua suku yang berada di Namibia di mana merek masih mempraktikkan tradisi yang cukup kontroversial.
Kedua suku di Namibia tersebut adalah Suku Ovahimba dan Ovazimba yang mendiami bagian utara negara tersebut.
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Semarang dan Sekitarnya, Minggu 26 Desember 2021
Mereka seperti dilansir Jurnal Soreang dari laman website hadithi.africa, tradisi tersebut dinamakan “Okujepisa Omukazenda.”
Tradisi Okujepisa Omukazenda ini menjadi sesuatu yang telah secara umum sering dipraktikkan kedua suku tersebut.
Secara harfiah, Okujesipa Omukazenda ini memiliki arti yang mengejutkan yaitu “menawarkan istri kepada tamu.”
Baca Juga: Ini Harapan Presiden Jokowi Saat Natal di Kala Pandemi
Hal tersebut adalah praktik yang berlangsung di kedua suku, di mana pria dari suku tersebut memutuskan untuk menyenangkan teman atau tamu yang sangat terhormat.
Demi menyenangkan tamu atau temannya tersebut, pria dari kedua suku di Namibia ini akan menawarkan istri mereka untuk berhubungan badan ketika mereka berkunjung.
Ketika praktik tersebut berlangsung, para suami dari istri yang ditawarkan kepada tamu tersebut akan tidur di tempat lain.
Baca Juga: Meskipun Memiliki Gaya Hidup Boros, Namun Pemilik 5 Weton Ini Diramalkan Akan Tetap Kaya Raya
Sementara istri mereka akan berhubungan seks di gubuk yang mereka jadikan sebagai tempat tinggal.
Meskipun praktik menawarkan istri sendiri untuk berhubungan badan dengan orang lain terdengar jahat dan tak masuk akal, tetapi bagi mereka sebaliknya.
Suku-suku dari Namibia ini justru menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang sangat normal.
Bahkan mereka dengan bangga untuk melestarikan budaya menawarkan istri untuk berhubungan badan dengan pria lain.
Lebih parahnya, pemerintahan setempat justru mendukung agar tradisi ini terus berlangsung di kedua suku.
Salah satu tokoh di Namibia meminta untuk melegalkan tradisi menawarkan istri kepada tamu ini dalam sebuah konstitusi.
Baca Juga: Wow! Ternyata Presiden Pertama Singapura Keturunan Bangsawan Indonesia, Ini Faktanya
Hal tersebut beralasan, bahwa tradisi menawarkan istri tersebut akan memperkuat persatuan dan persabahatan.
Di samping itu, para istri yang ditawarkan kepada teman atau tamu suaminya tersebut tidak memiliki pilihan untuk menolak.
Merka dengan sepenuh hati harus tunduh kepada pelukan pria yang diberi tawaran oleh suaminya untuk berhubungan badan.***