Simak! 6 Fakta Menarik Tentang Suku Maya, Mulai Ritual Pengorbanan Darah Hingga Ramalan Kiamat

20 Desember 2021, 15:24 WIB
Potret orang-orang suku maya /Wildan Apriadi /Instagram @omarmendoza_1

JURNAL SOREANG - Sempat menggemparkan dunia dengan ramalan mengenai hari kiamat, Suku Maya mulai banyak dikenal dan ditelusuri seluk beluknya.

Suku Maya telah tinggal di kawasan Amerika Tengah sejak 1800 SM, dan menurut penelitian yang tidak terhitung jumlahnya, peradaban Maya runtuh antara 800 dan 1000 M. 

Dihimpun dari situs Listverse.com, inilah beberapa fakta mengenai Suku Maya yang di dalamnya masih menyimpan begitu banyak misteri yang belun diketahui dan terus dipelajari.

Baca Juga: Viral, Sahrul Gunawan Pungut Sampah di Pasar Banjaran Bandung, Reaksi Netizen Sebut Next Bupati Bandung 2

1. Penyebab keruntuhan Suku Maya masih menjadi sesuatu yang diperdebatkan.

Abad ke-8 dan 9 menjadi kurun waktu yang banyak diprediksi sebagai runtuhnya peradaban kuno ini. 

Teori non-ekologis mengenai hal ini dibagi menjadi beberapa penyebab, seperti kelebihan penduduk, invasi asing, pemberontakan petani, dan runtuhnya jalur perdagangan utama. 

Sementata hipotesis lain mengungkapkan bahwa bencana lingkungan, penyakit epidemi, dan perubahan iklim menjadi alasan kuat Suku ini tak bisa bertahan pada masa itu. 

Beberapa peneliti pun baru-baru ini berteori bahwa kekeringan hebat selama 200y tahun menyebabkan runtuhnya peradaban Suku Maya.

Baca Juga: Bumi Kiamat Jika Gunung Ini Meletus? 7 Gunung Berapi Paling Mengerikan di Dunia

2. Memiki Bahasa sendiri.

Bangsa Maya ternyata memiliki bahasa, huruf, bahkan buku. Pada kenyataannya, Suku Maya kuno menggunakan bahasa yang kompleks dan tak semua anggotanya bisa membaca.

Bagi mata yang awan, abjad mereka terlihat seperti serangkaian titik dan coretan yang aneh. Buku-buku itu diduga diproduksi dan digunakan oleh para pemuka kepercayaan atau imam mereka.

Maya memiliki ribuan buku saat bangsa Spanyol tiba dan menjajah tanah mereka. Namun, pendatang membakar sebagian besar buku-buku itu dan hanya empat buku Maya atau disebut kodeks yang bertahan.

3. Ritual Pengorbanan Manusia

Fakta yang cukup terkenal dari bangsa Maya adalah praktik pengorbanan darah manusia untuk alasan agama dan medis, meski kini ritual tersebut mulai banyak diganti dengan darah binatang.

Baca Juga: Sahrul Gunawan Pungut Sampah di Pasar Banjaran : Masyarakat agar Bijak Kelola Sampah

Sampai hari ini, Suku Maya menyimpan banyak tradisi ritual nenek moyang mereka. Unsur sembahyang, sesaji, kurban darah (mengganti darah manusia dengan darah ayam kurban), pembakaran dupa, tarian, pesta, dan ritual minum terus dilakukan dalam upacara adat.

4. Adat masa kecil Suku Maya

Suku Maya memiliki beberapa karakteristik fisik yang tidak wajar untuk anak-anak mereka. 

Misalnya, pada usia yang sangat dini, sebuah papan ditekan pada dahi bayi untuk membuat permukaan kening yang rata. Proses ini tersebar luas di kalangan kelas atas. 

Praktik lain adalah menyilangkan mata bayi. Untuk melakukan ini, benda-benda digantung di depan mata bayi yang baru lahir, sampai mata bayi yang baru lahir sepenuhnya dan permanen disilangkan. 

Fakta menarik lainnya tentang anak-anak Suku Maya adalah bahwa sebagian besar diberi nama sesuai dengan hari mereka dilahirkan.

Baca Juga: Hai Facebookers, Ini 10 Prestasi yang Mendorong Suksesnya Mark Zuckerberg Jadi Pengusaha Terkaya di dunia

Setiap hari sepanjang tahun memiliki nama khusus untuk anak laki-laki maupun perempuan, dan setiap orang tua wajib untuk mengikuti praktik itu.

5. Masih melanjutkan budaya.

Ada lebih dari tujuh juta orang Maya yang masih tinggal di daerah asal mereka, banyak di antaranya telah berhasil mempertahankan sisa-sisa substansial warisan budaya kuno mereka. 

Beberapa cukup terintegrasi ke dalam budaya modern negara-negara di mana mereka tinggal, sementara yang lain melanjutkan kehidupan budaya yang lebih tradisional.

Populasi terbesar Suku Maya kontemporer mendiami negara bagian Meksiko Yucatán, Campeche, Quintana Roo, Tabasco, dan Chiapas, dan di negara-negara Amerika Tengah Belize, Guatemala, dan bagian barat Honduras dan El Salvador.

Baca Juga: Ngeri! 6 Negara Ini Masih Menjadi Tempat bagi Suku Kanibal, Salah Satunya Suku Korowai Papua Nugini

6. Suku Maya tidak pernah meramalkan kiamat.

Ini yang mungkin masih banyak dipertanyakan. Dunia sempat dibuat heboh jelang 21 Desember 2012 yang dianggap sebagai 'kiamat menurut bangsa Maya'.

Tanggal tersebut konon sesuai dengan kalender hitung panjang Suku Maya (Long Count), sebuah sistem yang sangat kompleks yang mencakup periode sekitar 5.200 tahun

Hal tersebut bahkan membuat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) angkat bicara, menepis semua rumor dan kabar bohong yang beredar. Semua argumen 'penyebab' kiamat pun dipatahkan dengan sains.

Faktanya pun demikian, bangsa Maya kuno tak pernah meramalkan kiamat. Berakhirnya kalender mereka adalah sebuah awal baru, bukan pertanda kiamat.

Baca Juga: 6 Fakta Negara Vanuatu yang Mendukung Papua Merdeka, Bahkan Serang Indonesia di PBB

Menurut Mitologi Maya, mereka memiliki kalender hitungan panjang, yang mana jika setiap hitungan kalender Maya itu berakhir bukan berarti dunia kiamat.

Mereka hanya akan hidup di "zaman" baru, atau kita menyebutnya tahun baru.***

Editor: Rustandi

Sumber: Listverse

Tags

Terkini

Terpopuler