Tragis! Karena Kumuh dan Bikin Malu, 2 Kota di Jepang ini, Dihapus dari Peta dan Dibatasi Informasinya

15 Desember 2021, 17:05 WIB
salah satu sudut dikawasan kota Kamagasaki / tangkap layar / @kamagasaki

JURNAL SOREANG - Bagi negara yang memiliki predikat negara paling bersih dan teratut, tentunya akan tidak nyaman jika ada salah satu kotanya tidak sesuai dengan sebutan tersebut.

Adalah, Kamagasaki dan Sanya. Kedua kota ini konon benar-benar dihapuskan dalam peta negara Jepang. Bahkan, pemerintahan Matahari Terbit ini sangat malu.

Semua informasi yang berhubungan dengan kedua kota tersebut, sangat dibatasi oleh pemerintah Jepang, dengan tujuan biar tidak ada yang mengatahuinya.

Baca Juga: Jangan Tersinggung! Tidak ada Jabat Tangan dan Hanya Membungkuk, Inilah 6 Budaya Unik Negara Jepang

1. Kamagisaki

Kamagisaki tidak terlalu jauh lokasinya dari kota Osaka. Konon, kota ini diisi oleh banyak pengangguran, lansia, dan gelandangan, bahkan sangat rentan dengan kejahatan.

Biar ngak salah, nama sebenarnya kota ini yakni, Airinchi-ku. Nama Kamagisaki dikenal sebelum tahun 1966, mungkin orang-orang sana lebih enak menyebutnya Kamagisaki.

Menurut rumor yang beredar, kawasan Kamagisaki keberadaannya membuat malu pemerintahan Jepang, bahkan keberadaannyapun dihilangkan dari peta.

Baca Juga: WOW! Dianggap Tidak Biasa, Inilah 4 Budaya Unik di Negara Jepang Yang Patut Untuk Ditiru

Jika masih tidak percaya, silahkan ambil gadget lalu, browsing di Google Maps, dan cari posisi kawasan Kamagasaki. Dijamin tidak akan menemukannya.

Dulu, pada tahun 1920-an, Jepang tengah membangun kawasan wisata dan banyak buruh proyek yang tempat tinggalnya tidak jauh dari Oksaka didatangkan ke kawasan ini.

Namun setelah usai PD II, Jepang mengalami kebangkrutan, sehingga pera pekerja proyek tersebut diberhentikan dan ahirnya, mereka menjadi pengangguran dan menetap di kawasan Kamagasaki.

Baca Juga: Menyedihkan, Berikut 10 Polisi Paling Korup di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk di Dalamnya?

2. Sanya

Konon, kota Sanya merupakan kawasan yang dihuni oleh kaum pekerja rendahan dan tak hanya itu, pandangan miring kerap kali mengantui kota tersebut.

Selain itu, Kawasan ini juga sangat identik dengan kemiskinan, kejahatan, pengangguran, dan kematian. Sanya telah diabaikan sejak 1960.

Kini, distrik atau kawasan Sanya tersebut, dihuni oleh para lansia, wisatan yang mencari harga super murah, dan siswa yang berasal dari luar Jepang.***

Editor: Handri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler