Penah Dianggap Sebagai Jelmaan Iblis, Inilah Fakta Peliharaan Ratu Victoria

9 Desember 2021, 15:46 WIB
Penah Dianggap Sebagai Jelmaan Iblis, Inilah Fakta Peliharaan Ratu Victoria /Historic Fever

JURNAL SOREANG – Ratu Victoria tidak hanya tercatat sebagai seorang Ratu yang memerintah cukup lama di Inggris,

Namun ia juga dikenal sebagai seorang ratu yang bijaksana dan penyayang. Ratu Victoria diketahui memiliki hewan peliharaan, diantaranya dalah kucing dan anjing.

Kucing yang dipelihara oleh Ratu Victoria berjenis Persia yang berbulu biru. Ia adalah orang yang pertama kali memelihara anjing dan kucing di lingkungan kerajaan Inggris.

Baca Juga: Bikin Tepuk Jidat! 8 Raja dan Ratu Paling Doyan Gonta-ganti Pasangan di Dunia

Popularitas kucing pada abad 20 awal meningkat karena banyak bangsawan Eropa yang memeliharanya. Ratu Victoria memiliki andil dalam popularitas ini.

Jauh sebelum dipelihara oleh Ratu Victoria banyak Masyarakat Eropa yang menganggap bahwa kucing adalah jelmaan iblis yang sering bersekongkol dengan penyihir.

Anggapan tersebut diperkuat oleh pernyataan Paus Gregorius IX dalam banteng kepausan yang disebut Vox di Rama.

Baca Juga: Kejam, Karena Sakit Hati Penyihir ini Kirim Wabah dalam Bentuk Pandemi ke Kerajaan

Pernyataan paus tersebut banyak dipercaya oleh masyarakat sehingga banyak orang yang melakukan perburuan kucing secara besar-besaran untuk dibunuh.

Kebencian orang Eropa terhadap kucing dimulai sejak pertengahan abad ke-14 dan mulai memuncak pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I.

Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, masyarakat percaya bahwa kucing dapat memasuki tubuh orang mati dan menjelma sebagai drekula.

Baca Juga: Miris! Tak Mencerminkan Sikap Kebangsawanan 2 Putri Kerajaan Arab Saudi Lakukan Skandal Memalukan

Mereka juga menganggap bahwa kucing dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dengan jin.

Pada masa itu seorang tukang sihir memiliki jin yang menyerupai kucing hitam besar. Kucing ini selalu diberi makan dengan campuran darah.

Di Eropa masa kelam pemeliharaan kucing ini berlanjut saat wabah black death.

Baca Juga: Auto Jadi Putri! 6 Artis Wanita Ini Berhasil Menikah dengan Seorang Pangeran dan Bangsawan dari Kerajaan

Wabah ini dikenal hampir mirip dengan gejala PES karena meninggalkan gejala khas berupa kulit yang menghitam pada penderita karena pendarahan subdermal.

Awalnya masyarakat percaya bahwa wabah ini berkaitan dengan praktek ilmu hitam.

Namun ternyata wabah ini disebarkan oleh tikus yang terkontaminasi bakteri Yersiana pestis.

Baca Juga: Sisi Gelap Pisces: Hindari Zodiak Aquarius, Sagitarius, dan Gemini

Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung dari hewan ke manusia dengan cara gigitan tikus maupun gigitan kutu yang menghisap darah tikus dengan kontaminasi bakteri Yersiana pestis.

Wabah Black Death yang ditularkan oleh tikus ini selaian menyebabkan kematian karena penyakit, juga merusak lahan-lahan pertanian dan menggagalkan panen.

Wabah yang berlangsung sekitar tahun 1346 hingga 1353 ini menewaskan dua per tiga populasi Eropa.

Baca Juga: Tak Hanya Meghan Markle yang Nikahi Pangeran, Para Artis Ini juga Ternyata Menikah dengan Seorang Pangeran

Wabah ini berakhir seiring dengan kehadiran kucing sebagai pemangsa tikus. Kehadiran kucing sebagai pemangsa tikus ini merubah kebencian orang Eropa terhadap kucing.***

Editor: Handri

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler