CEK FAKTA: 7 Sisi Gelap Putra Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman yang Sangat Diisukan Memprihatinkan

9 Desember 2021, 07:53 WIB
7 Fakta Sisi Gelap Putra Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman yang Sangat Memprihatinkan /Yoga mulyana /

JURNAL SOREANG- Mohammed bin Salman memiliki jabatan penting di  Kerajaan Arab Saudi yakni sebagai putra mahkota.

Mohammed bin Salman atau sebutan MBS, kini telah menjabat sebagai putra mahkota Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Mohammed bin Salman, menerapkan sistem reformasi ekonomi dan sosial yang bagus dan  mendapatkan apresiasi dan pujian.

Namun ia juga dikenal oleh publik akibat isu sisi gelap dan banyak kontroversi. Kira- kira apa saja ya?

Baca Juga: 14 Fakta Mengejutkan Pangeran Arab Saudi Mohammed Bin Salman Putra, yang Memiliki Ambisi di Tahun 2030

Simak artikel kali ini akan membahas tentang isu 7 sisi gelap Mohammed bin Salman.

1.Gaya hidup glamor
Pangeran Mohammed bin Salman sedang banyak diperbincangkan oleh publik, setelah rilis buku yang berjudul “blood and oil” isinya tentang kehidupan mewahnya.

Ia juga sering berpesta dengan dana jumlahnya fanstis sekitar Rp732 Miliar, dengan pesta yang berlokasi milik pribadinya di Maladewa dengan dikelilingi wanita cantik sejumlah 150 orang  dari Brazil

2 .Dalang krisis negara- negara teluk

Perbincangan mengenai negara -negara teluk yang mengalami krisis beberapa tahun lalu, dikaitkan dengan Mohammed bin Salman.

Baca Juga: 7 Fakta Pesta Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman Bersama 150 Wanita Cantik, Habiskan Rp10 Triliun!

Diketahui 4 negara memutuskan diplomasi dengan Qatar dan memblokade perdagangan Qatar.

Hal tersebut dampaknya merupakan campur tangan oleh Mohammed bin Salman dan putra mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Kedua putra mahkota ini tidak mencapai sepakat dengan Qatar terhadap pembagian kursi kerja sama dengan negara- negara teluk.

3. Penangkapan aktivis perempuan

Perjuangan hak- hak perempuan yang dilakukan oleh para aktivis perempuan di Arab Saudi, mendapatkan penuh kecaman dari berbagai pihak.

Baca Juga: 5 Fakta Putri Sara, Istri Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman, Keponakan Raja Salman

Pada tahun 2018 Arab Saudi telah memperbolehkan perempuan untuk mengendarai mobil.

Hal tersebut dipandang progresif hak- hak perempuan di Arab Saudi dan Mohammed bin Salman dipandang sebagai tokoh yang berjuang dan berjasa kepada keputusan itu.

Namun, sebelumnya para aktivis Ham di Arab Saudi yang merupakan pihak pertama kali yang berjuang tahun 90 an agar perempuan mendapatkan hak ini.

Beberapa aktivis laki- laki maupun perempuan ditangkap sebelum larangan perempuan mengemudi dicabut secara resmi.

Baca Juga: Cantik Bagai Boneka Barbie Kecil, Inilah Profil istri Mohammed Bin Salman, Sara binti Talal

4. Penahanan politisi dan pengusaha
Pada tahun 2017 pasukan keamanan Arab Saudi, menangkap puluhan orang kaya dan para pesaing politik sang Pangeran.

Hal tersebut dianggap sebagai upaya untuk mengurangi korupsi, para pengusaha ini akan ditahan berpekan- pekan di hotel mewah, ada juga sebagian orang dianiaya secara fisik.

Bahkan ada 17 orang yang harus dirawat di rumah sakit akibat kekerasan fisik yang dialaminya.

5. Perang sipil Yaman

Pada tahun 2015 Arab Saudi melakukan perang saudara di Yaman dengan meluncurkan lebih dari 1.000 serangan udara, yang menargetkan pemberontakan.

Baca Juga: Terbongkar! Rahasia Pangeran Saudi Mohammad bin Salman, Pernah Pesta Bersama 150 Model di Pulau Pribadi

Para aktivis Ham menuduh pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi yang membom warga sekitar rumah sakit, sekolah dan lainya tanpa pandang bulu. Terdapat 1.000 jiwa warga Yaman yang meninggal atas peristiwa tersebut, disebabkan oleh kelaparan dan jutaan jiwa menghilang.

6. Maraknya eksekusi
Putra mahkota Mohammed bin Salman mempunyai rekam jejak HAM yang justru tidak mengenakkan.

Ia diketahui telah menasionalkan beberapa reformasi sosial di Arab Saudi, seperti membuka bioskop dan mengizinkan konser musik.

Hal itu mendapatkan pujian karena dianggap sebagai memajukan masyarakat, tetapi disisi lain jumlah eksekusi kerajaan juga meningkat tajam.

Baca Juga: Wow! Sisi Gelap Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi yang Pesta dengan 150 Wanita Cantik

Hanya di negara Arab Saudi yang menggunakan hukum pemenggalan kepala sebagai bentuk eksekusi atas kebijakan pemerintahan.

7. Hilangnya jurnalis Jamal Kashogi
Putra mahkota Mohammed bin Salman dikenal mempunyai catatan HAM yang tidak menyenangkan.

Hilangnya jurnalis Arab Saudi yakni Jamal Kashogi semakin menyudutkan posisi dan menambah citra buruk bagi Mohammed bin Salman, kasus hilangnya tersebut mengalihkan pada sisi gelap putra mahkota Arab Saudi ditambah penahanan para aktivis Hak asasi manusia (HAM).

Baca Juga: Lebih Tajir Mana? Raja Arab, Raja Salman VS Raja Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah

Pembunuhan Jamal Kashogi dikritik bahwa pembunuhan tersebut merupakan di luar proses hukum yang telah direncanakan sebelumnya dan sebagai tanggung jawab pemerintah Arab Saudi.

Meskipun demikian, berita soal isu-isu tersebut tidak disertai bukti yang kuat, sehingga masih dikategorikan sebagai hoaks.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Youtube Data dan Fakta

Tags

Terkini

Terpopuler