JURNAL SOREANG – Memiliki istri yang cantik bak boneka Barbie, tak menutup hasrat laki-lakinya. Mohammed bin Salman yang pernah menggelar bersama 150 model, ternyata memiliki istri yang cantik dengan julukan Barbie kecil.
Istri Mohammed bin Salma bernama Sara binti Talal bin Abdulaziz Al Saud. Belum banyak yang mengetahui mengenai profil istri Mohammed bin Salman.
Sara binti Talal bin Abdulaziz Al Saud merupakan salah satu anak Pangeran Arab Saudi. Sara merupakan anak dari istri ketiga Talal bin Abdulaziz Al Saud.
Sara memiliki saudara kandung yakni Turki bin Talal, sang ibu yang merupakan istri ketiga Pangeran Talal meninggal pada tahun 2008.
Lahir pada tahun 1973 ia menyelesaikan studinya di University Raja Saud. Selain itu juga Sara menjalankan organisasi amal local yaitu amal Down’s Syndrome Riyadh di Arab Saudi pada pertengahan tahun 2000an.
Memiliki kecantikan dan segala hal yang ia miliki, Sara dijuluki “Barbie kecil”.
Berdasarkan silsilah keluarga, Sara merupakan keponakan dari Raja Salma. Sara menikah dengan sepupunya sendiri yang merupakan Pangeran sekaligus putra Mahkota Arab Saudi yakni Mohammed bin Salma.
Mereka menikah pada tahun 2008. Dari hasil pernikahan, mereka dikarunia empat orang anak. Dua anak laki-laki dan dua anak perempuan.
Sara sebagai istri seorang Pangeran Mahkota Arab Saudi memang jauh dari pemberitaan.
Baca Juga: Melegenda! Kelakuan Ratu Paling Hiper di Dunia Masih Terkenal Hingga Kini
Sara berserta anak-anaknya jarang dibawa ke publik ketika MBS sedang dalam kunjungan Negara. Menurut MBS ia tidak ingin mencampuradukkan masalah pribadi dan politik.
Di ketahui Sara beserta keemapt anaknya tinggal di Inggris, jauh dari Arab Saudi. Hal ini ia lakukan karena mengalami konfilk dengan sang ayah.
Pada tahun 2012 ia meminta suaka konfilk politik di Inggris karena mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh keluarganya dan ia merasa terancam oleh keluarga kerajaan Saudi.
Baca Juga: Sakit Maag? Amalkan Gerakan Mudah Ini untuk Penyembuhan Maag
Sara dan keempat anaknya dilindungi oleh sang paman di Inggris yakni mendiang Putra Mahkota Nayef bin Abdulaziz.
Setelah permintaan suaka politiknya, Sara menyatakan dukungannya untuk reformasi di Arab dan untuk memerangi korupsi pada pertengahan Juli 2012.***