JURNAL SOREANG - Sepak terjang yang dilakukan oleh selir Sineenat Wongvajirapakdi untuk menjadi posisi teratas pendamping Raja Thailand terus digencarkan, termasuk menyabotase.
Semenjak selir Sineenat Wongvajirapakdi dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Raja Thailand Vajiralongkorn pada Juli 2009 silam, sepak terjang untuk menjadi posisi pendamping Raja nampak terlihat jelas.
Berbagai upaya terus dia lakukan, termasuk menyabotase prosesi penobatan Suthida Tidjai untuk menjadi permaisuri sang Raja.
Kelebihan yang dimiliki oleh selir Sineenat Wongvajirapakdi berhasil memukau hati sang Raja buktinya, di dianugerahi sebuah gelar bangsawan yang cukup istimewa, yakni Chao Khun Pra.
Gelar tersebut sudah tidak diberikan lagi oleh kerjaan Thailand sejak beberapa abad yang lalu pasalnya, Raja-raja Thailand sebelum Vajiralongkorn menganut sistem monogami.
Namun sayangnya, hak istimewa yang diberikan Raja Thailand Vajiralongkorn kepada selir Sineenat Wongvajirapakdi digunakan untuk melawan balik kebijakan dan keputusan sang Raja.
Bahkan, dirinya pernah mengajukan keberatan kepada Raja atas gelar dan kedudukan yang diberikan kepadanya. Makanya, ia sempat dibilang orang yang tak tahu diri.
Kekesalan Raja Thailand akhirnya memuncak. Pada Oktober 2019 semua gelar dan kepangkatannya di militer yang pernah diberikan kepada Sineenat Wongvajirapakdi dipreteli hingga dijebloskan ke penjara.
Namun secara tiba-tiba, pada 27 Agustus 2020 silam, Raja Vajiralongkorn membuat keputusan yang mengagetkan semua pihak terlebih keluarga istana.
Baca Juga: Hotman Paris Siap Bantu Faisal, Mertua Vanessa Angel untuk Dapatkan Hak Asuh Gala Sky, Ini Alasannya
Raja Vajiralongkorn membebaskan Sineenat Wongvajirapakdi dengan cara diam-diam, bahkan penjara tempat dimana Sineenat Wongvajirapakdi di kurung, yakni Lat Yao dikabarkan ditutup selama dua hari.
Ternyata, hal tersebut disinyalir bagian dari siasat Raja Thailand Vajiralongkorn untuk membebaskan selir Sineenat Wongvajirapakdi secara diam-diam dari tahanan.
Sehebat apapun usaha dan siasat yang dilakukan Sineenat Wongvajirapakdi, pada kenyataannya tetap dirinya tidak mampu menggantikan Suthida Tidjai du hati sang Raja.***