JURNAL SOREANG – Ada hal yang unik pada kerajaan Thailand yang dipimpin oleh Raja Maha Vajiralongkorn, karena di era monarki modern seperti sekarang, ia memiliki dua ratu sekaligus.
Raja Vajiralongkorn dari kerajaan Thailand sebelumnya pernah menikah sebanyak empat kali. Istri keempatnya bernama Suthida yang kini masih menjabat sebagai ratu dan permaisuri.
Namun, di awal tahun ini Raja Vajiralongkorn malah mengangkat selir pribadi kesayangannya, yang bukan seorang istri, namun diangkat menjadi Ratu di kerajaan Thailand, bernama Sineenat.
Karena hal itu pula akhirnya kerajaan Thailand kini ramai diperbincangkan karena menarik untuk ditelisik.
Baca Juga: Gemar kawin Cerai dan Banyak Selir ini Fakta Lainnya Raja Thailand Maha Vajiralongkorn
Sejak Selasa, 26 Januari 2021 Sineenat Wongvajirapakdi dinobatkan sebagai ratu kedua oleh sang Raja Maha Vajiralongkorn.
Sineenat Wongvajirapakdi adalah nama kehormatan bagi dirinya kala diangkat sebagai selir resmi kerajaan.
Disebut juga Chao Khun Phra Raja Maha Vajiralongkorn pada Juli 2019 lalu dan nama tersebut masih digunakan hingga sekarang.
Sedangkan Suthida yang menjadi ratu dan istri sah keempat sang Raja Maha Vajiralongkorn dinobatkan pada 4 Mei 2019 lalu.
Baca Juga: Mengejutkan! Raja Thailand Angkat Selir Kesayangan Jadi Ratu Kedua, Begini Respon Rakyatnya
Ratu Suthida dan Sineenat sama sekali tidak memiliki garis keturunan bangsawan, namun ternyata keduanya bukan wanita sembarangan.
Meski kerajaan Thailand memiliki satu raja dan dua ratu, namun uniknya keduanya tetap dicintai rakyatnya.
Sineenat sendiri lahir dari kalangan rakyat biasa pada 26 Januari 1985, kabarnya penobatan Sineenat sebagai ratu kedua sang raja itu sebagai hadiah ulang tahun untuk Sineenat.
Menjelang akhir tahun 2020 rakyat Thailand menggelar aksi demonstrasi besar-besaran, yang mana mereka menuntut perubahan sistem reformasi monarki menjadi republik.
Ternyata penobatan Sineenat sebagai ratu kedua diharapkan dapat meredam gejolak ketidakpuasan Rakyat Thailand khususnya di kalangan generasi muda.
Guna meredam tuntutan generasi muda Thailand itu, kabarnya Sineenat yang sempat dipenjara karena dianggap menentang suksesi Ratu Suthida sebagai permaisuri ini diperintahkan untuk melakukan tur ke sejumlah provinsi sejak November 2020.
Tur itu dimaksudkan untuk meredam ketidakpuasan generasi muda Thailand terhadap monarki Sineenat ditugaskan untuk melakukan hal itu karena dianggap masih muda, energik, cantik, bugar, ramah dan sporty.
Ternyata tur yang dilakukan oleh Sineenat itu mendapatkan respon positif dari rakyat karena mereka menilai Sineenat memiliki rasa hormat terhadap budaya lokal.
Gelombang unjuk rasa yang dimotori generasi Thailand itu pun berangur reda.
Sedangkan Ratu Suthida sendiri sebelum menjadi Ratu juga memiliki posisi penting di hati sang Raja.
Sebelum menjadi Ratu, ia merupakan komandan resimen penjaga putra Mahkota, kehebatannya itu akhirnya membuat Raja Vajiralongkorn semakin jatuh cinta.
Kini Ratu Suthida telah membuktikan kemampuannya dengan mampu membangun dan menjaga koneksi politik hingga memperluas dukungan untuk monarki.
Yang tak kalah mengagumkan dari Ratu Suthida adalah sosoknya yang keibuan, walaupun ia belum memiliki anak dari rahimnya sendiri, ia mampu menjadi ibu sambung bagi anak-anak Raja Vajiralongkorn.
Bahkan ia sudah menganggap anak-anak Raja Vajiralongkorn seperti anaknya sendiri dan berhasil menjalin hubungan yang baik.
Di mata rakyat Thailand, Suthida adalah sosok ratu yang lembut, santun, ramah dan murah senyum.
Ia juga sangat paham betul tentang nila-nilai luhur dan budaya di Thailand, sehingga walaupun ia memiliki saingan yakni ratu kedua, Sineenat, ia tetap dicintai oleh rakyatnya sendiri.
Walaupun sempat beredar kabar bahwa terjadi perseturuan antara Ratu Suthida dan Sineenat karena memperebutkan posisinya sebagai permaisuri, namun ternyata ratu pertama dan kedua dari Raja Thailand ini memiliki peran masing-masing.
Dengan begitu, apakah kerajaan Thailand bisa terancam terpecah belah?***