JURNAL SOREANG – Kim Jong Un adalah pemimpin tertinggi dari Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara.
Selain itu, Kim Jong Un dikenal sebagai sosok pemimpin Korea Utara yang bengis dan sadis untuk menghukum warganya.
Banyak aturan yang diterapkan oleh Kim Jong Un di Korea Utara, memperlihatkan kuasanya yang begitu totaliter.
Baca Juga: Ternyata! Persib Pincang saat Lawan Arema Nanti, Ada Beberapa Pemain yang Absen, Siapa Saja?
Sebagaimana dilansir Jurnal Soreang dari laman website wionews.com, baru-baru ini Kim Jong Un disebutkan membuat sebuah doktrin baru.
Doktrin baru yang dipromosikan oleh pemimpin Korea Utara ini diambil dari Namanya, “Kimjongunisem.”
Dikatakan bahwa hal tersebut untuk menghilangkan bayangan dari pendahulunya Kim Jong Un, yang tak lain adalah ayah dan kakeknya.
Bahkan, Kim Jong Un memerintahkan pihak berwenang untuk menghapus lukisan ayahnya Kim Jong Il dan kakeknya, Kim Il Sung.
“Dalam upaya untuk menghilangkan bayangan para pendahulunya, Kim Jong Un telah memerintahkan pihak berwenang untuk mempromosikan doktrin ‘Kimjongunisne,’ serta menghapus lukisan ayah dan kakek-neneknya,” ujar Wionews seperti dikutip Jurnal Soreang.
Kemudian, Kim Jong Un melalui doktrin barunya Kimjongunisme, dia disebut sebagai ‘Pemimpin Besar’ yang mana sebelumnya gelar tersebut hanya diberikan untuk kakenya, Kim Il Sung.
Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Bandung dan Sekitarnya, Sabtu 27 November 2021
Para pengamat pun berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh Kim Jong Un ini sebagai sebuah langkah untuk mendirikan kediktatorannya sendiri.
Dikarenakan, sebelumnya dia hanya berada di bayang-bayang dua sosok besar dinasti Kim, ayahnya dan kakeknya.
Bukan hanya itu, Kim Jong Un juga disebut keberatan dengan aturan sistem yang diterapkan oleh Kim Jong Il dan Kim Il Sung.
Baca Juga: Sinopsis Film Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno, Bertemunya Kenshin Dengan Musuh Baru
Hal tersebut terutama yang menyangkut soal legitimasi penerus dengan pernghormatan para pendahulunya.
Jauh sebelum doktrin Kimjongunisme muncul, pada tahun 1970-an juga sudah ada istilah ‘Kimilsungisme’ yang diadopsi dari nama kakeknya Kim Jong Un.
Lalu berikutnya muncul istilah ‘Kimilsungsime-Kimjongilisme’ yang diciptakan untuk menggambarkan hubungan pendiri Korea Utara dan penerusnya.***