JURNAL SOREANG - Membayar pajak pada umumnya, merupakan kewajiban bagi masyarakat disebuah negara manapun.
Namun, beberapa negara ini memiliki hal unik sekaligus, membuat kesel masyaraktnya, termasuk di negara Rumania.
Apa saja hal unik mengenai pembayaran pajak, yang sekaligus membuat kesal masyarakatnya.
Baca Juga: Cek Faktanya! Seorang Dukun Marah dan Mengancam Presiden Rumania,Ternyata Ini Alasannya
1. Pajak penguna medsos
Pemerintahan di Uganda, membebankan wajib pajak bagi mereka yang ingin mengakses situs media sosial, seperti Facebook, Twiter, hingga Whatsapp.
Tidak tanggung-tanggung. Jika ingin menggunakan medsos tersebut masyarakat harus membayar sebesar 200 shiling Uganda atau, setara dengan Rp771 ribu rupiah per harinya.
2. Pajak untuk para Bloger
Baca Juga: Ada Warga Hilang Misterius di Cadas Pangeran Sumedang, Mbah Mijan: Memang Sudah Masyhur
Di negara Tanzania, blog bisa dibilang barang mewah, pasalnya pajak yang harus dibayarkan oleh pemilik blog tersebut, tidak tanggung-tanggung.
untuk pajak jenis ini, para blogger diharuskan membayar hingga mencapai USD 930 atau sekitar Rp13,1 juta lebih per tahunnya.
3. Pajak untuk para penyihir
Hanya terjadi di Rumania. Bagi yang berpofesi sebagai dukun akan dikenakan pajak pendapatan sebesar 16 persen dari penghasilan mereka.
Baca Juga: Sudah 50 Tahun, Kok Masih Awet Muda? Ternyata Ini 5 Rahasia Kecantikan Ratu Rania dari Yordania
4. Pajak kepemilikan anjing
Bagi masyarakat yang memiliki piaraan jenis anjing, pemerintahyan Swiss akan mengenakan pajak, tepatnya di sebuah desa dengan nama Reconvilier.
Pemerintah Swiss tak segan-segan akan menembak mati anjingnya, jika pemiliknya tidak mau membayar pajak.
Uang yang harus dikeluarkan guna membayar pajak tersebut, sekitar US$50 atau, setara dengan Rp707 ribu rupiah per tahun.
Baca Juga: Bukan Rizky Nazar, Inilah Sosok Kekasih Josephine Firmstone Pemeran Moza Di Cinta Fitri The Series
5. Pajak Bernapas
Di Bandara Venezuela, Maiquetia International Airport, para penumpang diharuskan untuk membayar pajak sebesar 127 Bolivar atau sekitar Rp283 ribu untuk membayar udara yang mereka hirup.***